JAKARTA - Data dan privasi merupakan dua hal penting yang harus diutamakan oleh individu maupun perusahaan.
Meskipun banyak teknologi baru yang berhasil menghadirkan solusi keamanan siber, tidak ada yang namanya keamanan mutlak.
Semakin berkembangnya zaman, peretas semakin cerdas dan inovatif dalam membuat serangan siber, akibat serangan akan semakin canggih terhadap individu dan perusahaan.
"Sementara, kita sekarang hidup di dunia kerja hybrid di mana ancaman keamanan siber tidak lagi terbatas di lingkungan kantor," kata Paul Carter, vice president, Client Solutions Group, Asia Pasifik & Jepang (APJ), Dell Technologies dalam keterangan yang diterima di Jakarta.
Menurut Carter, saat karyawan bekerja dari mana saja (work from anywhere), pergerakan data sensitif di edge, di berbagai platform cloud dan lingkungan remote terus berubah, artinya, potensi titik masuk percobaan serangan siber ke sistem TI (surface attack) sebuah organisasi juga meningkat secara eksponensial.
"Ketika data sensitif disimpan di endpoint atau sejumlah perangkat yang digunakan seorang karyawan, data tersebut harus dikelola, dilindungi, dan diambil dari berbagai aplikasi tradisional dan modern dari sejumlah pusat data, berbagai lokasi edge, dan cloud," paparnya.
Berdasarkan survei Dell Global Data Protection Index (GDPI) 2022, perusahaan di seluruh dunia mengalami jauh lebih banyak bencana, alam dan modern, dibandingkan beberapa tahun sebelumnya, yang mengakibatkan lebih banyak data yang hilang, downtime, dan biaya pemulihan.
Dalam satu tahun terakhir ada sebanyak 48 persen bencana yang tercatat disebabkan oleh serangan siber, jumlah ini naik dari 37 persen jika dibandingkan dengan tahun 2021.
BACA JUGA:
Hasil riset Breakthrough dari Dell Technologies lainnya mengungkapkan, 53 persen perusahaan di Indonesia menyatakan bahwa karyawan adalah mata rantai terlemah dalam pendekatan keamanan mereka.
Bahkan, setelah mengetahui tentang sejumlah serangan siber canggih, sekitar 23 persen karyawan mengakui kesadaran dan perilaku keamanan mereka belum meningkat secara substansial.