Kepala Penjualan Iklan Tinggalkan Twitter untuk Kedua Kalinya, Elon Musk Senang?
ILUSTRASI UNSPLASH

Bagikan:

JAKARTA - Twitter kembali ditinggalkan kepala penjualan iklan perusahaan, Robin Wheeler, bahkan setelah CEO Twitter Elon Musk memintanya untuk tetap tinggal.

Diketahui, Wheeler telah mengundurkan diri seminggu lalu tetapi Musk meyakinkannya untuk tetap tinggal yang menyebabkan perubahan dalam rencananya. Namun, sekarang Wheeler tampaknya akhirnya berpisah dengan perusahaan tersebut.

Jurnalis teknologi dari media Platformer, Casey Newton melaporkan Wheeler telah dipecat dari perusahaan, sayangnya tidak diketahui alasannya.

Tak lama kemudian, Wheeler sendiri men-tweet, “Kepada tim dan klien saya. Anda selalu menjadi prioritas pertama dan satu-satunya," ujarnya.

Perginya Wheeler untuk kedua kalinya hanya perubahan terbaru dalam kisah eksekutif penjualan iklan di Twitter. Awal bulan ini, eksekutif periklanan topnya, Chief Customer Officer Sarah Personette juga dilaporkan mengundurkan diri.

Melansir The Verge, Sabtu, 19 November, kemudian, pada minggu lalu dilaporkan Wheeler, yang saat itu menjadi VP solusi klien AS, telah mengundurkan diri bersama kepala kepercayaan dan keamanan Yoel Roth, tetapi diyakinkan oleh Musk untuk tetap tinggal.

Ketidakstabilan Twitter, bersama dengan beberapa faktor lainnya juga belum membuat pengiklan senang. Tiga dari firma periklanan terbesar telah memperingatkan klien mereka agar tidak menjalankan kampanye di jejaring microblogging itu.

Twitter telah kehilangan sebagian besar eksekutif dan stafnya. Ketika Musk mengambil alih, dia memecat beberapa eksekutif Twitter termasuk CEO, dan beberapa lagi telah mengundurkan diri sejak saat itu.

Dia juga mem-PHK ribuan pekerja dan kontraktor di seluruh dunia di mana ada kantor Twitter berada, kemudian memberikan pilihan kepada orang-orang yang tersisa untuk setuju bekerja di Twitter 2.0 yang harus bekerja lebih keras atau mengambil paket pesangon.

Menariknya, ratusan pekerja memilih untuk mengambil uang pesangon dan berjalan kaki keluar dari kantor tersebut, sehingga dikabarkan Twitter menutup kantornya karena tidak ada karyawan yang bekerja.