Gegara FTX Bangkrut, Setelah Crypto.com Kini <i>Exchanger</i> Huobi Tarik 12.000 ETH
Huobi kirim ratusan ribu ETH. (Foto; Dok. Cryptonewz)

Bagikan:

JAKARTA – Di tengah penurunan market kripto pasca keruntuhan beberapa perusahaan terkemuka dalam industri kripto sejak anjloknya Tera LUNA pada Mei lalu. Sejumlah perusahaan kripto itu Celsius, Voyager, BlockFi, dan Three Arrows Capital, serta yang terbaru, bangkrutnya FTX.

Peristiwa beruntun itu telah menyeret anjloknya harga sebagian besar mata uang kripto. Kali ini, perusahaan pertukaran kripto, Huobi, turut mengalami guncangan akibat FTX kolaps. Bursa kripto tersebut dilaporkan telah menarik 12.000 kripto Ethereum dari platformnya.

Meski demikian, pihak Huobi menegaskan bahwa mereka akan tetap bersikeras untuk melindungi dan tidak mengambil alih dana pengguna, yang akan sepenuhnya dapat ditarik oleh para pemiliknya.

Dalam upaya untuk mempromosikan transparansi dalam industri cryptocurrency, Huobi Global telah menerbitkan laporan onchain terperinci tentang kepemilikan aset digitalnya. Huobi memegang aset digital senilai sekitar 3,5 miliar dolar AS dana pengguna.

Pertukaran juga berjanji untuk merilis laporan lain di bulan depan untuk meningkatkan kepercayaan pengguna. Selain itu, kepercayaan pada pertukaran mata uang kripto terpusat telah ditutup secara signifikan oleh runtuhnya perusahaan FTX.

"Untuk lebih meningkatkan kepercayaan pengguna dan mempercepat upaya kami dalam meningkatkan transparansi, kami bekerja untuk melakukan audit Markle Tree Proof of Reserve lainnya dengan pihak ketiga dalam waktu 30 hari,” kata pihak Huobi.

Data dari firma analitik blockchain CryptoQuant, mengungkap sebanyak 12.000 Ethereum (ETH) telah ditarik dari bursa kripto Huobi sejak menerbitkan laporan neraca. Mengomentari hal ini, pihak Huobi mengklaim ETH tersebut berasal dari hot wallet yang merupakan bagian dari operasi rutin perusahaan pertukaran kripto.

“Arus keluar adalah bagian dari operasi rutin. Situasi sebenarnya adalah bahwa alamat yang kami daftarkan termasuk beberapa dompet panas; setoran dan penarikan on-chain adalah bagian dari operasi normal.  Pertukaran beroperasi secara normal sekarang,” kata Huobi sebagaimana dikutip dari CoinDesk.

Keruntuhan bursa kripto FTX memaksa sejumlah perusahaan pertukaran kripto untuk mengumumkan laporan kepemilikan kripto mereka kepada publik. Binance adalah perusahaan pertukaran pertama yang mengumumkan laporan tersebut yang kemudian diikuti oleh bursa kripto lain, termasuk Bitfinex, dan Huobi. Langkah ini sebagai bagian dari transparansi perusahaan kripto guna terhindar dari manipulasi kepemilikan aset digital.

Sebelum Huobi, Crypto.com selaku salah satu bursa terkemuka yang telah mempublikasikan alamat mereka, menampilkan berapa banyak dan mata uang kripto apa yang disimpan atas nama pelanggannya. Namun, tidak lama setelah informasi tersebut diumumkan, sejumlah anggota komunitas kripto mendapati transaksi Ethereum secara besar-besaran, yakni 320.000 ETH (senilai 400 juta dolar AS) telah ditransfer ke salah satu platform perdagangan kripto lain. Jumlah tersebut mewakili 80 persen ETH yang dimiliki Crypto.com.

Menanggapi temuan tersebut, CEO Crypto.com Kris Marszalek memaparkan bahwa ratusan ribu ETH itu seharusnya ditransfer ke cold wallet. Namun, malah dikirim ke bursa kripto. Kendati begitu, komunitas kripto meragukan penjelasan Marszalek. Mereka mempertanyakan pengiriman ETH itu tidak mungkin dilakukan secara tidak sengaja.