Bagikan:

JAKARTA - Sebentar lagi Piala Dunia FIFA Qatar 2022 akan dimulai, tetapi pertandingan sepak bola ini menarik perhatian para penjahat dunia maya dan pelaku ancaman lainnya.

Penjahat dunia maya ini cukup mahir dalam mengambil peristiwa penting dan memasukkannya ke dalam kampanye mereka.

Pertama kali aktivitas tak biasa itu ditemukan oleh tim peneliti Digital Shadows Photon, mereka telah melacak ancaman dunia maya yang bergabung di sekitar Piala Dunia selama 90 hari terakhir menggunakan sistem peringatan yang dibuat khusus.

Peneliti menemukan ancaman terhadap pertandingan bola tersebut diatur ke dalam empat kategori, perlindungan merek, ancaman dunia maya, perlindungan fisik, dan kebocoran data. Dari jumlah itu, sebagian besar aktivitas yang diamati berkaitan dengan kategori ancaman dunia maya.

“Penipuan dapat muncul dalam berbagai bentuk. Misalnya, pelaku ancaman yang bermotivasi finansial sering memasang URL jahat yang memalsukan peristiwa ini ke situs penipuan, berharap untuk memaksimalkan peluang mereka menipu pengguna internet untuk mendapatkan keuntungan yang cepat," ungkap peneliti Photon.

“Pada saat yang sama, kelompok penjahat dunia maya dapat memanfaatkan perhatian publik yang diberikan pada acara tersebut untuk secara eksponensial meningkatkan jangkauan pesan mereka. Kelompok ancaman persisten lanjutan (APT) yang disponsori negara juga dapat memutuskan untuk menargetkan acara olahraga global untuk mencapai tujuan negara bagian ke negara tuan rumah atau komunitas acara yang lebih luas," imbuhnya.

Selama penelitian mereka, peneliti Photon mendapatu ratusan ancaman online, banyak di antaranya jelas ditujukan untuk masyarakat umum, memanfaatkan antisipasi dan kegembiraan mereka dan keinginan mereka untuk informasi lebih lanjut tentang Piala Dunia agar dapat memikat mereka.

Melansir Computer Weekly, Jumat, 11 November, di antara penemuan peneliti, yakni lebih dari 170 domain yang meniru website resmi Piala Dunia, banyak dari mereka adalah situs web phishing yang dimaksudkan untuk mencuri data korban.

Terdapat juga 53 aplikasi seluler berbahaya digunakan untuk memasang adware, mencuri data dan kredensial, dan mengunduh muatan malware tambahan dan lusinan halaman media sosial palsu, beberapa di antaranya digunakan untuk menyebarkan pemasaran afiliasi atau penipuan piramida yang meragukan.

Untuk mencegah penjahat dunia maya mengelabui kita, tetap waspada terhadap tanda-tanda penipuan, tidak mengklik tautan di email yang tidak diminta, mengunduh aplikasi dari App Store atau Google Play Store, dan mencari berita dan informasi dari media yang dikenal dan tepercaya.

"Mengingat tingginya tingkat aktivitas yang dilakukan oleh kelompok penjahat dunia maya pada 2022, secara realistis mungkin bahwa kelompok tersebut akan menargetkan Piala Dunia Qatar 2022 sampai batas tertentu," jelas peneliti Photon.

"Kelompok peretas dapat menargetkan penyelenggara atau sponsor turnamen, dan dapat melakukannya menggunakan DDoS (distributed denial of service), defacement, atau serangan perusakan data," imbuhnya.