Bagikan:

JAKARTA - Sony dilaporkan akan menutup pabrik audio di Malaysia. Faktor utamanya, karena Sony akan memindahkannya ke Kuala Lumpur.

Rencananya, Sony akan menggabungkan dua pabrik di Malaysia pada September 2021, dan menutup salah satu pabrik tersebut pada Maret 2022 mendatang.

Mengutip Gizmochina, Selasa 8 Desember, hal ini dilaporkan sebagai dari proses rasionalisasi dan peninjauan Sony. Pabrik tersebut diketahui bekerja untuk membuat headphone dan perlengkapan audio rumah lainnya.

Sedangkan, produksi audio akan dilanjutkan dari pabrik pembuatan TV di Kuala Lumpur. Akibat dari penggabungan ini, banyak dari 3.600 karyawan di pabrik Penang dilaporkan akan dihentikan. Meskipun beberapa karyawan yang masih bertahan mungkin dipindahkan ke pabrik baru.

Penutupan ini juga akan memengaruhi mata pencaharian di sekitarnya dan mengakhiri jangka waktu 3 dekade sejak 1988. Sony juga berencana menutup pabrik audio dan TV lainnya yang berusia 3 dekade di Brasil.

Performa perusahaan yang kurang baik dan mengalami penurunan 23 persen pada tahun 2020-2021 di segmen elektronik karena COVID-19 juga menjadi alasan penggabungan pabrik ini. Selain itu, keputusan tersebut juga dikarenakan penjualannya tidak meraup angka besar.

Diketahui, pertama kali didirikan, Sony dimulai sebagai bengkel radio di Tokyo, Jepang. Saat itu, perusahaan ini sangat sukses dalam kategori audio sebelum merambah ke produk elektronik konsumen lainnya

Sony sendiri merupakan produsen sensor kamera terbesar yang hampir digunakan di setiap lini smartphone. Pabrikan asal Jepang itu juga terkenal dengan lini audio, baik untuk headphone, speaker dan lainnya.

Pada Maret lalu, mereka menggabungkan solusi gambar, audio, dan komunikasi mobile ke dalam Sony Electronics Corporation.