Astronom Temukan Asteroid Pembunuh Planet, Bahaya Bagi Bumi?
Para astronom baru saja menemukan tiga asteroid yang bersembunyi di bawah sinar matahari. (fotoL dok. NOIRLab/DOE/FNAL/DECam/CTIO/NOIRLab NSF)

Bagikan:

JAKARTA - Para astronom baru saja menemukan tiga asteroid yang bersembunyi di bawah sinar matahari. Salah satu asteroid adalah objek berpotensi berbahaya terbesar yang berisiko menabrak Bumi, dijuluki pembunuh planet.

Tiga asteroid itu meliputi LJ4 2021, PH27 2021, dan AP7 2022 yang disebut sebagai asteroid pembunuh planet, ketiganya termasuk kategori asteroid dekat Bumi (NEA) baru yang bersembunyi di Tata Surya bagian dalam, wilayah di dalam orbit Bumi dan Venus.

Namun, para astronom mengaku sangat sulit menemukan asteroid tersebut di wilayah ini, karena silau matahari yang cukup intens. Untuk menghindari silau matahari, para astronom melakukan pengamatan mereka selama waktu senja yang singkat.

Para astronom memata-matai batuan ruang angkasa itu menggunakan Kamera Energi Gelap yang terletak di Teleskop 4 meter Víctor M. Blanco yang terletak di Observatorium Inter-Amerika Cerro Tololo di Chili.

Dari tiga NEA yang ditemukan, LJ4 2021 dan PH27 2021 memiliki orbit yang tetap berada di dalam orbit Bumi. Sementara AP7 2022, di sisi lain, berukuran sekitar 1,5 kilometer, memiliki orbit yang suatu hari nanti dapat menempatkannya di jalur Bumi, meskipun sulit bagi para ilmuwan untuk menentukan kapan tepatnya.

"Survei senja kami menjelajahi area di dalam orbit Bumi dan Venus untuk mencari asteroid. Sejauh ini kami telah menemukan dua asteroid besar dekat Bumi yang lebarnya sekitar 1 kilometer, ukuran yang kami sebut pembunuh planet," ungkap astronom di Laboratorium Bumi dan Planet dari Carnegie Institution for Science dan penulis utama makalah, Scott S. Sheppard.

Melansir CNN Internasional, Selasa, 1 November, temuan mereka dipublikasikan kemarin di The Astronomical Journal. Para astronom menyatakan ketika asteroid melintasi orbit Bumi, itu hanya akan terjadi saat Bumi berada di sisi berlawanan dari Matahari.

Pola itu akan berlanjut selama berabad-abad karena asteroid membutuhkan waktu lima tahun untuk menyelesaikan orbit mengelilingi Matahari. Namun seiring berjalannya waktu, pergerakan orbit asteroid akan semakin sinkron dengan Bumi.

Sayangnya, para astronom tidak mengetahui orbit asteroid dengan cukup presisi untuk mengatakan betapa berbahayanya itu di masa depan, tetapi untuk saat ini, asteroid tersebut akan tetap jauh dari Bumi.

"Ini akan memiliki dampak yang menghancurkan pada kehidupan seperti yang kita kenal. Ini akan menjadi peristiwa kepunahan massal yang belum pernah terlihat di Bumi selama jutaan tahun," jelas Sheppard.

Terakhir, para astronom berharap untuk menemukan lebih banyak asteroid pembunuh planet dalam survei mereka selama beberapa tahun ke depan. Mereka percaya ada sekitar 1.000 objek dekat Bumi yang berukuran lebih dari 1 kilometer, dan survei selama dekade terakhir telah menemukan sekitar 95 persen di antaranya.