Bagikan:

JAKARTA - Bank for International Settlements (BIS), telah melaporkan akan bermitra dengan bank sentral Israel, Norwegia, dan Swedia untuk mengeksplorasi kasus penggunaan pembayaran ritel dan pengiriman uang internasional untuk mata uang digital bank sentral, atau CBDC.

Dalam pengumuman 28 September, BIS mengatakan kolaborasi - bernama Project Icebreaker - akan melibatkan Innovation Hub Nordic Center bank untuk menguji fungsi-fungsi utama dan kelayakan teknologi untuk menghubungkan sistem CBDC domestik. Bank sentral akan mengembangkan hub baru di mana Bank Sentral Norwegia, Bank Israel, dan Sveriges Riksbank dapat menghubungkan sistem CBDC bukti konsep mereka.

Beju Shah, kepala Pusat Inovasi Hub Nordic, mengatakan eksperimen tersebut akan mengeksplorasi desain dan arsitektur CBDC, serta masalah kebijakan terkait. Proyek ini bertujuan untuk meningkatkan pembayaran lintas batas menggunakan CBDC dengan mengurangi biaya dan meningkatkan kecepatan dan transparansi, dengan laporan akhir diharapkan pada kuartal pertama tahun 2023.

“Pembayaran lintas batas yang efisien dan dapat diakses sangat penting untuk ekonomi kecil dan terbuka seperti Israel dan ini diidentifikasi sebagai salah satu motivasi utama untuk potensi penerbitan syikal digital,” kata Wakil Gubernur Bank of Israel, Andrew Abir, seperti dikutip Cointelegraph. “Hasil proyek akan sangat penting dalam memandu pekerjaan kami di masa depan pada syikal digital.”

BIS melaporkan pada 27 September bahwa percontohan CBDC yang melibatkan bank sentral Hong Kong, Thailand, China, dan Uni Emirat Arab “berhasil” setelah uji coba selama sebulan yang memfasilitasi transaksi lintas batas senilai 22 juta dolar AS.

Bank sentral negara lain telah meluncurkan inisiatif serupa terkait dengan peningkatan penyelesaian lintas batas, seperti yang diumumkan lembaga di Australia, Singapura, Malaysia, dan Afrika Selatan pada September 2021.

Bank Sentral Norwegia, Bank Israel dan Sveriges Riksbank semuanya telah mempertimbangkan manfaat dari meluncurkan CBDC masing-masing, sementara China dilaporkan memperluas uji coba yuan digitalnya ke petak yang lebih besar di negara itu pada bulan September.

Di Amerika Serikat, pembuat undang-undang dan regulator telah mengambil pendekatan berbeda untuk mengeksplorasi dolar digital, sementara perintah eksekutif Maret dari Presiden Joe Biden meminta departemen dan lembaga pemerintah meneliti manfaat dan risiko CBDC.