Bagikan:

JAKARTA – Peru bergabung dengan upaya global untuk mengembangkan mata uang digital bank sentral (CBDC). Hal ini dikatakan oleh Presiden bank sentral Peru, Julio Velarde pada Selasa, 16 November ketika pembuat kebijakan di seluruh dunia berusaha untuk mengimbangi cryptocurrency yang menyebar cepat.

Berbicara pada konferensi dengan para pemimpin bisnis di Lima, Velarde mengatakan bahwa bank sentral Peru bekerja sama dengan bank sentral India, Singapura dan Hong Kong dalam mengembangkan CBDC.

"Kami tidak akan menjadi yang pertama, karena kami tidak memiliki sumber daya untuk menjadi yang pertama dan menghadapi risiko itu," kata Velarde, "Tetapi kami tidak ingin ketinggalan. Setidaknya kami berada di level yang sama atau bahkan mungkin lebih jauh di depan daripada rekan-rekan yang berukuran sama, meskipun di belakang Meksiko dan Brasil."

Cili, negara yang bertetangga dengan Peru juga membahas peluncuran CBDC pada 2022.

Mata uang digital yang dikeluarkan oleh bank sentral akan berbeda dengan mata uang kripto lainnya seperti bitcoin, karena mata uang ini akan memberikan klaim langsung kepada bank sentral kepada seseorang atau bisnis, sama seperti uang tunai fisik.

Regulator di seluruh dunia menindak koin digital, karena khawatir dengan pasar yang berkembang pesat yang telah melewati bank sentral yang berdaulat dan dapat merusak kendali mereka terhadap sistem keuangan global.