Pemerintah India kembali Blokir Aplikasi Asal China
Ilustrasi (Photo by Matam Jaswanth on Unsplash)

Bagikan:

JAKARTA - India kembali memblokir aplikasi yang berasal dari China. Setelah sebelumnya India melarang lebih dari 175 aplikasi seperti TikTok dan PUBG Mobile, menyusul konflik kedua negara beberapa waktu lalu. 

Seperti kebijakan sebelumnya, pemerintah India mengatakan pelarangan kali ini didasari oleh kekhawatiran akan keamanan siber. Pemblokiran itu dilakukan berdasarkan laporan yang diterima Indian Cyber Crime Coordination Center yang berada di bawah Kementerian Dalam Negeri India.

"Tindakan ini diambil berdasarkan masukan terkait aplikasi ini untuk terlibat dalam aktivitas yang merugikan kedaulatan dan integritas India, pertahanan India, keamanan negara dan ketertiban umum," kata Kementerian Elektronik dan Teknologi Informasi India dalam sebuah pernyataan, dikutip dari TechCrunch.

Beberapa aplikasi penting buatan raksasa teknologi Alibaba juga dicekal, termasuk layanan e-commerce AliExpress dan TaoBao Live. Dengan babak baru pencekalan ini, hampir tidak ada lagi aplikasi China di daftar 500 aplikasi yang paling banyak digunakan di India.

Pelarangan terbaru ini juga datang disaat beberapa aplikasi, seperti PUBG Mobile dan TikTok, mulai menjajaki kembali penggunanya di India. Mengingat kedua aplikasi itu berjanji untuk menggelontorkan 100 juta dolar AS untuk mengembangkan ekosistem digital di India. 

Dalam tanggapannya, Kedutaan Besar China mengatakan telah mewajibkan perusahaan teknologi yang beroperasi di luar negeri untuk mematuhi aturan internasional dan mematuhi hukum setempat. Secara terang-terangan, China menuding India diskriminatif dan melanggar aturan perdagangan dunia.

"Kami dengan tegas menentang alasan berulang 'keamanan nasional' yang digunakan India untuk melarang beberapa aplikasi mobile asal China," kata juru bicara Kedutaan Besar China di India, Ji Rong dalam pernyataannya.

"Kami berharap India menyediakan lingkungan bisnis yang adil, tidak memihak dan tidak diskriminatif bagi semua pelaku pasar dari berbagai negara termasuk China, dan memperbaiki praktik diskriminatif yang melanggar aturan WTO," sebutnya seraya menambahkan bahwa China dan India bukanlah ancaman satu sama lain, melainkan peluang untuk tumbuh dan saling berkembang.

Sejauh ini, hubungan bilateral kedua negara memang cukup buruk. Menyusul insiden bentrokan di perbatasan Himalaya yang menewaskan 20 tentara India. Peristiwa ini memicu sentimen anti-China di seluruh India dan orang-orang menyerukan untuk memboikot produk China.