JAKARTA - Pemerintah China angkat bicara, terkait banyaknya aplikasi seperti TikTok, UC Browser hingga game Mobile Legends, telah dilarang oleh pemerintah India. Langkah tersebut dinilai melanggar aturan World Trade Organisation (WTO).
Seperti diberitakan, pemblokiran dilakukan menyusul tewasnya 20 tentara India dalam bentrokan dengan tentara China di perbatasan Himalaya. Kementerian Teknologi India menyebut aplikasi itu dianggap tidak aman karena membahayakan data pengguna.
"Pengumpulan data mengganggu keamanan dan pertahanan nasional India, sebuah kekhawatiran sangat mendalam yang membutuhkan tindakan darurat," sebut Kementerian Teknologi Informasi India.
BACA JUGA:
Menurut Juru Bicara Kedutaan Besar China di New Delhi, Ji Rong, tindakan pemerintah India yang memblokir sejumlah aplikasi tertentu sangatlah diskriminatif. Hal ini bertentangan dengan regulasi dalam kerja sama bisnis antara negara.
"Pemblokiran aplikasi-aplikasi tertentu menyalahgunakan pengecualian keamanan nasional dan (dicurigai) melanggar aturan WTO," kata Ji Rong, dalam pernyataan, sebagaimana dikutip dari Reuters, Kamis, 2 Juli.
"Saya ingin menekankan bahwa pemerintah China selalu meminta bisnis China mematuhi aturan internasional, hukum lokal, dan regulasi dalam kerja sama bisnis mereka dengan negara asing," cetusnya.
Sedikitnya 59 aplikasi buatan China telah dilarang operasinya di India, termasuk TikTok. Aplikasi populer ini juga telah membantah tuduhan telah membagikan data pengguna dari India dengan pemerintah Cina.
"TikTok terus mematuhi semua persyaratan privasi dan keamanan data menurut hukum India dan tidak membagikan informasi pengguna kami di India dengan pemerintah asing, termasuk pemerintah Cina," tulis pernyataan perusahaan ByteDance terkait pemblokiran di India.
TikTok sendiri cukup populer di kalangan anak muda India dan memiliki 120 juta pengguna aktif. Meski begitu, pelarangan ini masih belum jelas kapan akan diterapkan, pasalnya pengguna di India masih dapat mengakses aplikasi TikTok.