Ketahui 4 Faktor yang Memengaruhi Daya Tahan Mobil Listrik
Ilustrasi baterai mobil listrik. (foto: Worldlesstech)

Bagikan:

YOGYAKARTA – Baterai merupakan komponen utama kendaraan listrik (Electric Vehicle/EV) karena berfungsi sebagai penyimpanan atau penyedia daya listrik. Jika daya tahan baterai mobil listrik harus dibuat lebih lama agar dapat menunjang aktivitas sehari-hari tanpa harus serung melakukan pengisian daya di Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU).

Daya tahan baterai mobil listrik merupakan salah satu kekhawatiran terbesar calon pembeli saat mempertimbangkan mobil listrik. Mengingat, usia baterai mobil listrik bisa menurun seiring berjalannya waktu. Hal ini kerap dianggap sebagai penghalang besar bagi kepemilikan kendaraan listrik.

Lantas, faktor apa saja yang memengaruhi daya tahan baterai mobil listrik? Untuk mengetahi jawabannya, simak ulasan berikut ini.

Faktor yang Memengaruhi Daya Tahan Baterai Mobil Listrik

Dihimpun VOI dari berbagai sumber, berikut faktor-faktor yang memengaruhi daya tahan baterai mobil listrik:

  1. Jenis Baterai Mobil Listrik

Daya tahan baterai kendaraan listrik, khususnya mobil, berbeda-beda, tergantung dari jenis dan setelan kendaraan. Akan tetapi, umumnya, usia rata-rata baterai mobol listrik berkisar antara 10-15 tahun atau setara 200 ribu kilometer.

Selain itu, usia baterai mobil listrik juga dipengaruhi oleh jenis baterai yang digunakan. Sedianya, jenis baterai mobil listrik yang paling banyak digunakan adalah lithium ion (Li-ion).

Baterai Li-ion bakal mengalami siklus pengosongan ketika dikendarai dan mengisi daya ketika dicolokkan ke SPKLU. Siklus tersebut akan berdampak pada seberapa banyak daya yang dapat ditampung baterai. Oleh sebab itu, Anda harus tahu seberapa jauh mobil listrik bisa melaju sebelum diisi ulang kembali.

  1. Suhu

Daya tahan baterai mobil listrik juga dipengaruhi oleh suhu. Suhu yang terlalu dingin atau terlalu panas dapat memengaruhi usia baterai EV.

Suhu yang panas berpotensi membuat baterai mobil listrik lebih cepat berkurang masa pemakaiannya. Sementara, suhu yang terlalu dingin bisa membuat jarak tempuh mobil listrik lebih pendek ketimbang suhu yang lebih panas.

  1. Pengisian Daya Baterai

Faktor ketiga yang memengaruhi daya tahan baterai dalah pengisian daya. Jika pengisian daya berlebih akan berpengaruh terhadap efisiensi penyimpanan energi sehingga baterai cenderung lebih cepat habis.

Pengisian daya yang berlebih bisa menyebabkan perubahan kimiawi di dalam baterai itu sendiri. Hal tersebut berdampak terhadap efisiensi penyimpanan energi secara negatif.

Ilustrasi pengisian daya mobil listrik
Ilustrasi pengisian daya mobil listrik. (Unsplash/@fotographyfanatik)

Disi lain, mengosongkan baterai mobil listrik sebelum diisi juga bukan ide yang bagus, mengingat, sebagian besar baterai li-ion bekerja paling baik saat kapasitasnya antara 50-80 persen.  Mengisi daya 20 persen terakhir baterai juga memerlukan waktu lebih lama ketimbang 80 persen pertama.

Mobil listrik rata-rata mempunyai baterai yang bisa digunakan hingga 1000 kali isi ulang penuh. Akan tetapi, setiap tahun, usia baterai akan berkurang kendati tetap bisa dipakai.

Baterai mobil listrik yang sudah diisi ulang penuh hingga 1000 kali biasanya juga menjadi tidak optimal dan kemampuannya berkurang hingga 40 persen.

  1. Jenis Kendaraan

Daya tahan baterai mobil listrik juga dipengarui oleh jenis kendaraan. Oleh sebab itu, beberapa jenis baterai mobil listrik yang dijual oleh produsen memiliki garansi penggantian baterai secara gratis. Hanya saja, Anda harus membayar biaya berlangganan untuk mendapatkan fasilitas tersebut.

Sekedar informasi tambahan, daya tahan mobil listrik yang baik bisa dilihat dari kapasitas penyimpanan dayanya.

Daya tahan mobil listrik yang baik memiliki jumlah kilowatt-hout (kWh) tinggi. Jumlah kWh yang tinggi diibaratkan dengan tangki bensin yang lebih besar. Semakin besar kapasitas tangki atau kilowatt-hour, semakin jauh jarak yang bisa kita kendarai tanpa perlu berhenti.