Bagikan:

JAKARTA - Unit Amazon  dan Alphabet  Google mengkritik perubahan sistem komputasi awan Microsoft pada Selasa, 30 Agustus dengan mengatakan mereka membatasi persaingan dan mencegah pelanggan beralih ke penyedia layanan cloud saingan.

Raksasa perangkat lunak A.S. pada Senin, 29 Agustus mengumumkan kesepakatan lisensi yang diubah dan perubahan lain yang akan berlaku pada 1 Oktober dan menurut mereka akan memudahkan penyedia layanan cloud untuk bersaing.

Amazon, Google, Alibaba dan layanan cloud Microsoft sendiri akan dikeluarkan dari kesepakatan tersebut.

Langkah Microsoft ini dilakukan setelah pesaing Uni Eropa yang lebih kecil menyampaikan keluhan mereka tentang praktik layanan cloud ke regulator antimonopoli Uni Eropa, yang kemudian mempertanyakan kepada para pelaku pasar tentang masalah ini dan dampak apa yang mereka alami.

Amazon, penyedia layanan cloud terkemuka yang diikuti oleh Microsoft dan Google, mengkritiknya dengan pedas.

"Microsoft sekarang menggandakan praktik berbahaya yang sama dengan menerapkan lebih banyak pembatasan dalam upaya tidak adil untuk membatasi persaingan yang dihadapinya, daripada mendengarkan pelanggannya dan memulihkan lisensi perangkat lunak yang adil di cloud untuk semua orang," kata juru bicara unit layanan cloud AWS dalam email, seperti dikutip Reuters.

Wakil presiden Google untuk urusan dan kebijakan pemerintah Google Cloud, Marcus Jadotte, juga sama kritisnya.

“Janji cloud adalah komputasi yang fleksibel dan elastis tanpa penguncian kontraktual,” katanya dalam sebuah tweet. "Pelanggan harus dapat bergerak bebas di seluruh platform dan memilih teknologi yang paling cocok untuk mereka, daripada yang paling cocok untuk Microsoft," tambah Jadotte.