Elon Musk Seret Pendiri Twitter Jack Dorsey dalam Gugatan Akun Bot dan Spam di Twitter
Jack Dorsey terbawa dalam kasus Elon Musk vs Twitter. (foto: twitter @jack)

Bagikan:

JAKARTA - Miliarder terkaya di dunia, Elon Musk, sedang mencari dokumen dari salah satu pendiri Twitter Inc,  Jack Dorsey, saat CEO Tesla dan SpaceX ini mengejar perjuangan hukumnya untuk meninggalkan kesepakatannya senilai 44 miliar dolar AS untuk mengakuisisi perusahaan media sosial itu.

Menurut salinan tuntutan pengadilan, Dorsey, yang mengundurkan diri sebagai kepala eksekutif Twitter pada November 2021 dan meninggalkan dewan pada Mei, dimintai dokumen dan komunikasi tentang perjanjian Musk pada April untuk membeli perusahaan dan tentang akun spam di platform itu.

Dorsey, yang merupakan CEO perusahaan pemrosesan pembayaran Block Inc, tidak segera menanggapi permintaan komentar dari Reuters tentang laporan ini. Block didirikan Dorsey dengan beberapa koleganya dan mengubah namanya tahun lalu dari Square Inc.

Musk, sudah mengatakan kepada Twitter pada Juli bahwa dia mengakhiri perjanjian untuk membeli perusahaan itu seharga 54,20 dolar AS per saham karena dia menuduh Twitter telah melanggar kontrak kesepakatan.

Twitter dan Musk sejak itu saling menggugat.  Twitter meminta hakim di Delaware Court of Chancery untuk memerintahkan Musk untuk menutup kesepakatan yang sudah terjadi. Sidang selama lima hari akan dimulai pada 17 Oktober.

Tuntutan pengadilan tersebut mencari dokumen dan komunikasi tentang penggunaan mDAU oleh Twitter, tentang ukuran pengguna aktif di platformnya. Musk menuduh perusahaan menipu dia dengan menyembunyikan nomor akun palsu dalam gugatan peraturannya, yang menurut Musk dia gunakan untuk menghargai perusahaan.

Twitter telah membantah tuduhan akun bot dan spam dari Musk ini. Namun pertarungan di pengadilan akan terus berlanjut.

Musk juga menginginkan dokumen dan komunikasi mengenai langkah-langkah alternatif pengguna aktif yang telah dipertimbangkan perusahaan dan informasi tentang penggunaan mDAU dalam gaji eksekutif dan target tahunan. Twitter sendiri menolak berkomentar tentang gugatan itu.

Dorsey sendiri telah mendukung rencana pembelian Musk untuk Twitter karena kedua pria tersebut telah sepakat tentang perlunya transparansi lebih jauh untuk algoritmenya dan memungkinkan pengguna lebih mudah mengontrol konten yang mereka lihat.

Dorsey juga men-tweet bahwa dia yakin Twitter tertahan oleh model periklanan dan Musk mengatakan Twitter harus lebih mengandalkan biaya berlangganan dan layanan seperti transfer uang antar pengguna.

Musk dan Dorsey mengadakan diskusi pada bulan Maret tentang usaha Musk bergabung dengan dewan Twitter sebelum Musk mengungkapkan bahwa dia telah mengakuisisi 9,1% saham di Twitter. Musk menerima tawaran duduk di kursi dewan tetapi sebelum dia memulai masa jabatannya, dia justru mengubah arah dan menawarkan untuk membeli perusahaan.