JAKARTA – Di tengah pemulihan market kripto dalam beberapa hari terakhir, pemerintah China dikabarkan telah memblokir ribuan akun media sosial yang mempromosikan mata uang kripto. Itu dilakukan oleh Administrasi Cyberspace China (CAC) baru-baru ini.
Menurut laporan Bitcoin.com News, CAC telah menutup 12.000 “akun pengguna ilegal” di media sosial Weibo dan Baidu yang mempromosikan mata uang virtual. Lebih lanjut, 989 akun publik Weibo, Tieba, dan Wechat yang mendorong pengguna internet untuk berinvestasi dalam mata uang virtual termasuk bitcoin, juga ditutup sesuai peraturan setempat.
Pada saat yang sama, 51.000 postingan media sosial yang kontennya mempromosikan investasi dalam mata uang virtual telah dihapus. Selain itu, CAC juga dilaporkan telah “mematikan 105 platform situs web seperti 'Bi Toutiao' yang secara khusus mengadvokasi pemasaran mata uang virtual dan menerbitkan tutorial yang menjelaskan spekulasi mata uang lintas batas dan penambangan mata uang virtual.”
BACA JUGA:
Berdasarkan laporan terbaru, tindakan keras CAC dan lembaga lainnya terhadap aktivitas investasi mata uang virtual sejalan dengan keputusan resmi Partai Komunis China.
Tidak berhenti sampai di situ saja, lembaga terkait di China ditugaskan untuk menyelidiki 500 entitas bisnis yang dinilai “terlibat dalam promosi dan spekulasi mata uang virtual.” Departemen didesak untuk menghapus berbagai konten yang berkaitan dengan spekulasi mata uang virtual.
Dalam peringatan kepada pengguna internet China, CAC mengatakan mereka harus terlebih dahulu menetapkan konsep investasi yang tepat serta menghindari berpartisipasi dalam perdagangan spekulatif.
Dengan tindakan tersebut, pemerintah China menunjukkan sikap dalam membendung pergerakan mata uang kripto di dalam negeri.