Bagikan:

JAKARTA – Sebuah laporan mengejutkan muncul dari The Washington Post. Surat kabar terkemuka di AS ini melaporkan jika Organisasi nirlaba yang menjalankan jaringan transplantasi organ di Amerika Serikat memiliki teknologi yang ketinggalan zaman. Bahkan teknologi mereka tidak pernah sepenuhnya diaudit oleh pemerintah federal.

United Network for Organ Sharing (UNOS) memiliki dua tanggung jawab, yakni menjalankan sistem logistik yang mendukung transplantasi organ dan memutuskan bagaimana memprioritaskan distribusi organ.

Menurut The Washington Post, draf laporan, yang disusun oleh Layanan Digital AS Gedung Putih pada Januari 2021, merekomendasikan untuk memisahkan kedua elemen tersebut di bawah dua kontrak yang berbeda,

UNOS mendapat sekitar 6,5 juta dolar AS setiap tahun dari Administrasi Sumber Daya dan Layanan Kesehatan (HRSA), yang mengawasi sistem transplantasi. Tetapi HRSA tidak memiliki keahlian teknis dan memiliki sedikit kekuatan untuk mendorong jaringan tersebut untuk meningkatkan sistemnya.

The Washington Post  juga menyoroti beberapa kekurangan teknis yang mencolok dalam laporan tersebut.

Misalnya Sistem komputer UNOS telah macet total selama 17 hari sejak 1999. Suatu kali, sistem itu mati selama tiga jam. Ini adalah rentang  waktu yang mengkhawatirkan karena organ dapat mulai rusak dan menjadi tidak dapat ditransplantasikan hanya dalam empat jam.

UNOS juga menjalankan sebagian besar sistemnya dari pusat data lokal daripada sistem komputasi awan, yang akan meningkatkan kinerjanya. Ini juga membutuhkan entri data manual.

UNOS tidak pernah mengizinkan pejabat pemerintah untuk melihat kode lengkap di balik sistem, yang menurut organisasi itu adalah rahasia dagang.

Anggota parlemen khawatir dengan kelemahan keamanan dalam sistem UNOS, menurut surat dari para senator kepada Departemen Keamanan Dalam Negeri yang dilihat oleh The Washington Post.

Menurut mereka tidak ada persyaratan keamanan siber untuk UNOS. Komite Keuangan Senat akan mengadakan sidang tentang sistem organ AS pada  Rabu, 3 Agustus dan kepala eksekutif UNOS Brian Shepard dijadwalkan untuk bersaksi.

Shepard mengatakan kepada The Washington Post bahwa Departemen Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan mengaudit sistem tersebut setiap tahun, bahwa laporan tersebut masih berupa rancangan, dan bahwa “sistem transplantasi aman dan efektif.”

UNOS adalah satu-satunya kelompok yang pernah memegang kontrak untuk menjalankan transplantasi organ di Amerika Serikat. Kontrak tersebut kemungkinan akan diajukan pada tahun 2023.

HRSA mengatakan kepada The Washington Post bahwa mereka berkomitmen untuk menggunakan semua alat yang tersedia untuk memodernisasi Jaringan Pengadaan dan Transplantasi Organ, termasuk memanfaatkan proses kontrak yang akan datang untuk meningkatkan akuntabilitas.