Bagikan:

JAKARTA - Kaspersky telah mendapat hak paten dari US Patent and Trademark Office untuk sistem blokir iklan di ponsel cerdas. Berbeda dari metode sebelumnya, teknologi baru ini tidak mengurangi baterai perangkat atau meningkatkan konsumsi traffic.

Penjualan tempat iklan dalam aplikasi seluler adalah metode yang paling populer untuk developer dalam mengambil profit dari produknya. Namun, banyaknya iklan akan merusak pengalaman pengguna. Selain itu, beberapa modul iklan juga berisi ancaman untuk pengguna, menyebarkan tautan ke situs-situs berbahaya.

Blocking technology secara umum menginformasikan bahwa semua traffic harus disaring melalui server jarak jauh sebelum masuk ke perangkat awal. Metode ini dideskripsikan dalam paten US 20200259790 A1 memberi solusi yang bisa digunakan di perangkat lokal. 

Solusi ini akan menghilangkan lambatnya performa aplikasi, tambahan biaya untuk pemindahan data, atau borosnya performa baterai, yang merupakan kerugian utama disebabkan oleh layanan pemblokiran iklan, atau ad-blocking services menggunakan VPN (Virtual Private Network).

Melalui permintaan DNS (Domain Name System) ke IP address, teknologi baru ini mendeteksi permintaan ke penyedia iklan dari alur traffic awal hingga sampai di perangkat. Jika permintaan DNS dari aplikasi berhubungan dengan penyedia iklan, akan diblokir dan iklan tersebut tidak akan muncul di layar pengguna.

“Butuh beberapa waktu untuk memblokir sebuah iklan yang muncul di perangkat kita, hal ini seringkali menjengkelkan. Metode ads-blocking ini berpotensi untuk membuat pengalaman yang lebih nyaman bagi pengguna aplikasi. Kami sedang menguji pengaplikasian dari teknologi ini dan melakukan berbagai macam tes dari fitur terbaru sebagai solusi dari Kaspersky,” kata Alexey Komissarov, Inovator Teknologi dan Head of IOS Development di Kaspersky.