Bagikan:

JAKARTA - Kasus peretasan juga menimpa perusahaan teknologi finansial (fintech) asal Indonesia, Cermati.com. Sebanyak 2,9 juta data pengguna telah dibobol dan diperjualbelikan di forum dunia maya.

Mengutip tweet pendiri komunitas Ethical Hacker Indonesia, Teguh Aprianto, data tersebut mencakup nama lengkap, NIK, NPWP, alamat, nomor telepon, rekening, perusahaan tempat bekerja hingga nama ibu kandung. Data-data tersebut dijual seharga 2.200 dollar AS atau sekitar Rp 32 juta.

Mengatasi masalah ini, pihak Cermati.com mengaku telah memblokir akses ke database tersebut sebagai langkah pengamanan. Cermati.com juga telah mengabarkan kejadian ini melalui e-mail yang dikirimkan pada 31 Oktober lalu. 

Dalam surat elektronik (surel) tersebut, mereka mengakui bahwa ada pihak yang ingin menyusup ke sistem Cermati secara ilegal. Meski demikian, tidak disebutkan secara gamblang berapa banyak data penggunanya yang berhasil dibobol atau tidak, begitu juga jumlah 2,9 juta data pengguna beredar di forum internet.

"Beberapa waktu lalu, kami mendeteksi adanya akses tidak sah ke dalam platform kami yang mengandung data dari sebagian pengguna Cermati.com. Hal ini menjadi perhatian yang sangat serius bagi kami dan dengan segera kami telah mengambil langkah-langkah penanganan untuk meningkatkan keamanan sistem," tulis tim Cermati.com.

Cermati.com sendiri merupakan startup yang bergerak di bidang fintech. Perusahaan ini kerap menyediakan berbagai informasi terkait produk keuangan yang dapat membantu penggunanya dalam membuat keputusan finansial dengan cermat.

Terkait kasus ini pihak Cermati.com telah bekerjasama dengan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) untuk melakukan investigasi dan mengambil langkah-langkah yang tepat untuk memastikan keamanan dan perlindungan terhadap data penggunanya. 

Selain itu pihak Cermati.com juga menghimbau pengguna bersama-sama menerapkan langkah pencegahan seperti two-factor authentification dan One-Time Password, agar terhindar dari upaya peretasan dari pihak yang tidak bertanggung jawab.

"Menginformasikan dan memberikan himbauan kepada para Pengguna untuk menjalankan langkah pengamanan secara berkala demi melindungi data dari upaya peretasan," kata tim Cermati.com.