Bagikan:

JAKARTA – Salah satu studio film asal Jepang, Noma, baru-baru ini mengumumkan bakal meluncurkan film trilogi mengenai cryptocurrency berjudul The Rhetoric Star. Film tersebut bakal diluncurkan pada tahun 2024 mendatang.

Dilansir dari Cointelegraph, pendiri Noma dan produser film tersebut, Taicho Ito menyatakan bahwa trilogi film bertujuan untuk menyampaikan pengetahuan tentang industri kripto melalui storytelling yang kreatif.

Selain itu, Ito dengan bangga berbagi bahwa tim mereka bekerja dengan pakar Bitcoin (BTC) dan perancang suara pemenang penghargaan Sefi Carmel. Dia juga menyatakan keyakinannya bahwa The Rhetoric Star akan “mengubah cara” belajar audiens tentang kripto.

Serial film ini juga diproduksi oleh Mai Fujimoto, CEO perusahaan blockchain yang berbasis di Tokyo, Gracone, dan Ryo Nakatsuji, seorang eksekutif di penerbit Jepang CoinPost. Sementara itu, animator Jepang Haruna Gohzu, yang telah bekerja di anime populer seperti Pokémon, Fairy Tail dan Demon Slayer akan memimpin dalam animasi film tersebut.

Sefi Carmel, yang merancang suara untuk film tersebut, menyebutkan bahwa tim ingin membuat seri yang menyampaikan wawasan dari pakar kripto dunia kepada massa dengan cara yang “kreatif dan mudah diakses.” Dia mengatakan bahwa dia merasa terhormat untuk bergabung dengan tim dan bersemangat ketika dunia mengarah ke “masa depan virtual yang bergantung pada blockchain, cryptocurrency, NFT, dan sejenisnya.”

Kembali pada bulan Februari, perusahaan game blockchain merek Animoca meluncurkan anak perusahaan yang berbasis di Jepang untuk mengubah konten Jepang menjadi NFT. Ini termasuk konten dari anime seperti Dragon Ball dan My Hero Academia. Selain anime, perusahaan juga akan mengeksplorasi konten dari game, seni, dan olahraga.

Pada bulan April, aplikasi pesan sosial terbesar di Jepang, Line, meluncurkan pasar NFT dalam kemitraan dengan perusahaan hiburan Jepang Yoshimoto Kogyo. Platform sosial mencatat bahwa ia akan menawarkan hingga 40.000 NFT ke basis penggunanya.