Bagikan:

JAKARTA - Google kembali hapus sejumlah aplikasi yang melanggar kebijakan Play Store. Aplikasi tersebut diketahui terlibat dalam praktik pengumpulan data yang digunakan oleh anak-anak.  

Mengutip TechSpot, Senin 26 Oktober, hasil investigasi dari International Digital Accountability Council (IDAC) menemukan tiga aplikasi mewarnai, seperti Princess Salon​, Number Coloring and ​Cats & Cosplay yang mengumpulkan data pengguna secara terus menerus. Aplikasi-aplikasi tersebut bahkan telah diunduh lebih dari 20 juta  kali.

Menurut IDAC, aplikasi tersebut berpotensi mengakses Android ID dan nomor AAID (Android Advertising ID). Beberapa di antaranya bahkan bisa mengakses informasi data perangkat untuk menampilkan iklan yang akan mengganggu (spam).

"Kami dapat mengonfirmasi bahwa aplikasi yang dirujuk dalam laporan tersebut telah dihapus. Setiap kali kami menemukan aplikasi yang melanggar kebijakan kami, kami mengambil tindakan," ungkap juru bicara Google.

Google menggarisbawahi ada puluhan juta pengguna yang menjadi korban dari aplikasi tersebut. Pasalnya aplikasi-aplikasi itu menargetkan anak-anak untuk mengizinkan sejumlah persyaratan tanpa diketahui dan bekerja di balik layar. 

Presiden IDAC Quentin Palfrey mengatakan, belum mengetahui berapa banyak data yang mungkin telah diambil. Namun menurut tim peneliti IDAC juga menyoroti software development kit (SDK) yang digunakan oleh pengembang seperti Unity 3D dan mesin gim, Umeng dan Appodeal.

"Jika informasi AAID dikirim bersama-sama dengan pengenal tetap (seperti Android ID), tindakan perlindungan yang diterapkan Google agar perlindungan privasi dapat dijembatani," ujar Presiden IDAC Quentin Palfrey, seperti dikutip dari TechCrunch.

Di mana menurut Palfrey, IDAC tidak menentukan pelanggaran di semua SDK, tetapi dalam satu contoh versi tertentu dari SDK Unity mengumpulkan AAID milik pengguna. "Bahkan bisa melewati akses kontrol privasi dan melacak keberadaan pengguna dari waktu ke waktu di seluruh perangkat."

AAID sendiri dideskripsikan IDAC sebagai paspor untuk menggabungkan semua data tentang pengguna di satu tempat. Hal ini memungkinkan pengiklan menargetkan iklan kepada pengguna berdasarkan sinyal untuk preferensi yang mungkin dimiliki pengguna.