JAKARTA - Menteri Keuangan El Salvador Alejandro Zelaya pada Senin, 13 Juni menepis kekhawatiran bahwa penurunan tajam nilai bitcoin dapat merusak kesehatan fiskal negara Amerika Tengah itu.
El Salvador September lalu menjadi negara pertama yang menjadikan bitcoin sebagai alat pembayaran yang sah, di samping dolar AS, meskipun ada kritik dari Dana Moneter Internasional dan lembaga kredit.
“Ketika mereka memberi tahu saya bahwa risiko fiskal untuk El Salvador karena Bitcoin sangat tinggi, satu-satunya hal yang dapat saya lakukan adalah tersenyum,” kata Zelaya pada konferensi pers, yang juga dikutuip Reuters. "Risiko fiskal sangat minim."
BACA JUGA:
Sejak September lalu, pemerintah El Salvador telah membeli 2.301 unit cryptocurrency, yang jatuh pada hari Senin ke nilai terendah sejak 2020.
Zelaya mengutip perkiraan sebelumnya dari Deutsche Welles bahwa portofolio bitcoin negara itu telah kehilangan nilai sekitar 40 juta dolar AS (Rp589 miliar).
"Empat puluh juta dolar bahkan tidak mewakili 0,5% dari anggaran umum nasional kita," katanya.
Nilai Bitcoin telah turun sekitar 50% sejak menjadi alat pembayaran yang sah di negara tersebut.