Bagikan:

JAKARTA – CEO Soros Fund Management, Dawn Fitzpatrick, membahas cryptocurrency dalam wawancara dengan Bloomberg. Menurut Fitzpatrick, mata uang kripto akan tetap ada dan berpotensi menjadi arus utama.

Soros Fund Management didirikan oleh miliarder George Soros bersama mitra bisnisnya Jim Rogers pada tahun 1970. Soros Fund Management menjadi perusahaan investasi swasta ternama di Amerika Serikat.  

Ketika Fitzpatrick ditanya mengenai kripto, dia menyatakan bahwa kripto “akan tetap ada. Saya pikir itu (kripto) sudah menjadi arus utama.”

Menurut Fitzpatrick, posisi kripto nomor satu berdasarkan kapitalisasi pasar, Bitcoin, akan tergeser oleh posisi Ethereum. Pasalnya BTC yang menggunakan mekanisme Proof-of-Work (PoW) dan memungkinkan penambangan dengan komputasi berdaya tinggi dapat mempengaruhi iklim. Sementara Ethereum yang bakal beralih ke Proof-of-Stake (PoS) yang diklaim lebih ramah lingkungan akan mendapat perhatian besar dari publik.

“Satu-satunya peringatan yang akan saya katakan adalah … dampak iklim akan menjadi semakin terfokus sehingga, dalam konteks itu, saya pikir ethereum kemungkinan akan mendapatkan lebih banyak daya tarik atas bitcoin,” tambahnya.

Kemudian dia memaparkan bahwa teknologi yang mendasari cryptocurrency, blockchain, bakal memiliki aplikasi hebat. Selain itu, kepala Soros Fund Management itu juga membagikan pandangannya mengenai ekonomi AS yang mengalami penurunan pada kuartal pertama tahun ini.

“Kalau melihat angka PDB itu, menurut saya poin yang sangat penting adalah alasannya menyusut karena impor bersih, yang negatif, yang berarti kita banyak mengimpor barang dari luar negeri. Dan itu karena permintaan konsumen dan korporat kuat. Jadi saya pikir ada hikmahnya dalam pembacaan angka PDB itu,” jelasnya, dikutip dari Bitcoin.com News.

Selanjutnya dia mengungkapkan kondisi resesi yang tak bisa dihindari. Namun dia tidak menyatakan kapan resesi ekonomi akan terjadi. Eksekutif Soros Fund Management juga membahasa inflasi tinggi dan Federal Reserve yang menaikkan suku bunga.

“Tidak diragukan lagi suku bunga akan naik lebih tinggi dan The Fed akan bergerak dengan sangat cepat. Yang mengatakan, suku bunga setelah inflasi masih negatif, jadi kebijakan moneter masih sangat mudah.”

Dalam keterangannya, Fitzpatrick menyatakan bahwa resesi tak dapat dihindari dan kemungkinan terjadi lebih buruk dari yang diharapkan banyak orang.