Setelah Sukses Luncurkan USDD, TRON Berpotensi Salip BNB Berdasarkan TVL
Stablecoin Tron USDD. (foto: TronSparks)

Bagikan:

JAKARTA – Setelah meluncurkan stablecoin DecentralizedUSD (USDD), TRON mengalami pertumbuhan signifikan dalam ekosistem keuangan terdesentralisasinya (DeFi), menurut data DefiLlama.

TRON saat ini menempati urutan blockchain terbesar ketiga dalam total nilai terkunci atau TVL-nya. Berdasarkan TVL, TRON hanya terpaut sedikit dari nomor DeFi nomor dua setelah Ethereum, yakni Binance Chain.

TVL TRON senilai 5,8 miliar dolar AS. Jumlah tersebut hampir mendekati TVL Binance Chain yang berjumlah 6,9 miliar dolar AS. Kendati begitu, TRON tetap menjadi salah satu blockchain yang mengalami kenaikan 41,33 persen dari total nilai terkunci.

Sebagai akibat dari keruntuhan Terra beberapa waktu lalu, sektor DeFi harus kehilangan likuiditas sekitar 90 miliar dolar AS sejak bulan lalu. Sementara DeFi TRON justru mengalami kenaikan sebesar 33,23 persen dalam satu pekan terakhir pasca peluncuran stablecoin algoritmik USDD. Kini TVL TRON melampaui jaringan lapis pertama terkemuka seperti Solana dan Avalanche.

Akun Twitter resmi USDD mengumumkan pada 28 Mei bahwa total pasokan USDD telah mencapai 600 juta di bulan pertama operasinya. Justin Sun, pendiri TRON, memberi bocoran terkait pengumuman besarnya untuk USDD dalam minggu mendatang di tengah kenaikan baru-baru ini.

Sebagaimana dilansir dari U.Today, sebelum krisis Terra, kesuksesan UST mendorong pendatang baru untuk menjelajahi stablecoin di market kripto. TRON merilis stablecoin USDD pada 5 Mei dan sejak itu berhasil menarik perhatian industri.

Stablecoin dimaksudkan untuk memberi penghargaan kepada para arbitrase agar harganya tetap dipatok ke dolar AS dengan memperdagangkan TRX dan USDD. Dalam hal ini token USDD tersebut berposisi sama dengan TerraUSD (UST).

USDD saat ini berada di peringkat ke-73 dalam hal kapitalisasi pasar, menurut data CoinMarketCap, dengan kapitalisasi pasar 603 juta dolar AS. Sebagai imbas dari hancurnya TerraUSD (UST), stablecoin saat ini tengah menjadi pusat perhatian dari regulator berbagai negara.