Bagikan:

JAKARTA – Kolapsnya harga TerraUSD (UST) dalam waktu singkat telah mengurangi kepercayaan para investor terhadap aset kripto. Di sisi lain, TRON (TRX) yang mengikuti langkah Terra dengan mengembangkan stablecoin algoritmik USDD tidak mau peristiwa serupa menimpa USDD.

Untuk mengantisipasi kejadian Terra, pendiri TRON (TRX), Justin Sun, berencana memodifikasi stablecoin algoritmiknya. Hal tersebut disampaikan Sun kepada Bloomberg.

Sebagaimana dilansir dari U.Today, pendiri TRX itu menyatakan bahwa overcollateral stablecoin algoritmik akan meningkatkan kepercayaan investor. Cadangannya, yang akan dipertahankan dengan rasio jaminan setidaknya 130 persen, sekarang mencakup total aset digital senilai 1,37 miliar dolar AS.

Sementara itu, Justin Sun mengeluarkan pernyataan kontroversial dengan menyatakan bahwa kolapsnya Terra telah mempercepat peningkatan yang direncanakan. Pasca keruntuhan Terra, Tron muncul sebagai blockchain terbesar ketiga dalam ruang DeFi setela Ethereum dan BNB Chain.

Data dari DefiLlama memaparkan bahwa total nilai terkunci (TVL) TRON telah meroket hingga lebih dari 6 miliar dolar AS. Saat ini TRON melampaui Avalanche dan Solana.

Di sisi lain, Justin Sun menolak tuduhan kejahatan keuangan setelah The Verge melaporkan bahwa pendiri TRON diduga sedang diselidiki oleh pihak berwajib AS. Mengomentari tudingan tersebut, pihak TRON disebut mengancam akan menuntut outlet media karena pencemaran nama baik.

Namun Pada bulan Desember 2021, Sun mengumumkan bahwa ia telah keluar dari TRON untuk menjadi duta besar WTO untuk Granada. Namun hingga saat ini belum diketahui kelanjutan dari tudingan kejahatan keuangan yang dilakukan pendiri TRON tersebut.