Inovasi Pengolahan Tinja Dari Aspek Bisnis dan Akademis
Permasalahan tinja menjadi konsumsi sehari-hari jika menempati suatu bangunan baik rumah, gedung maupun hotel. (FOTO: istimewa)

Bagikan:

JAKARTA - Permasalahan tinja menjadi konsumsi sehari-hari jika menempati suatu bangunan baik rumah, gedung maupun hotel. Dari permasalahan tersebut muncul pihak-pihak yang memberikan bantuan untuk menyelesaikan permasalahan seputar tinja yang hadir di berbagai kota di Indonesia, yakni jasa sedot WC.

Dijelaskan oleh Nur Cahyo, Direktur CV. Citra Mandiri apabila pihaknya saat ini menjangkau berbagai kota untuk menyelesaikan berbagai permasalahan seputar tinja, beberapa diantaranya ada sedot WC Surabaya dan sedot WC Sidoarjo.

“Jasa kami telah menjangkau berbagai kota di Jawa Timur mulai Surabaya, Mojokerto, Sidoarjo hingga Pasuruan demi membantu masyarakat membersihkan limbah yang ada di tempatnya masing-masing,” kata Nur Cahyo.

Disisi lain, masih kata Nur Cahyo, dunia akademis turut berkontribusi membantu dunia usaha tentang pentingnya pengelolaan tinja. Inovasi itu muncul dari tangan Dr. Muhammad Heri Zulfiar, S.T., M.T, Peneliti Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Yogyakarta yang membuat inovasi alat pengolah limbah tinja yang dapat menghasilkan energi biogas dan limbah ramah lingkungan.

Dijelaskan oleh Nur Cahyo jika alat tersebut dibuat berbahan pipa PVC dengan instalasi berbentuk horizontal dan vertikal dengan sudut dan ukuran tertentu.

“Banyak masyarakat yang menganggap bahwa proses penguraian tinja hanya berlangsung satu tahapan, dimana desain yang dibuat hanya menggunakan 1 ruang pengolahan yang disebut Tangki Septik (biasanya disebut Septic Tank),” imbuh Nur Cahyo.

Lebih lanjut Nur Cahyo mengatakan jika penguraian tinja melalui tiga proses tahapan, yaitu: proses aerobik, proses pengendapan, dan proses anaerobic. Sistem yang ada pada tangki septik  menggunakan satu tahapan tidak akan mampu memisahkan proses aerobik serta anaerobik sehingga proses penguraian tinja tidak dapat bekerja secara optimal serta menyebabkan tinja tidak terurai dan juga konstruksi pengolah tinja sering kali menjadi penuh sebelum waktunya. Hal lain yang juga jarang diketahui oleh masyarakat adalah pemanfaatan kandungan metan sebagai gas yang dapat digunakan untuk sebagai sumber bahan bakar untuk kebutuhan memasak yang sangat menguntungkan Ibu-Ibu yang banyak beraktifitas di dapur.

Dirinya berharap, melalui kolaborasi pelaku bisnis dan akademis ini bisa terus berlanjut mengingat permasalahan tinja akan terus bermunculan seiring perkembangan zaman dan kian padatnya pemukiman.