Bagikan:

JAKARTA - Twitter Inc  memperkirakan dalam pengajuan pada Senin, 2 Mei  bahwa akun palsu atau spam mewakili kurang dari 5% dari pengguna aktif harian yang dapat dimonetisasi selama kuartal pertama.

Perusahaan media sosial itu mengaku saat ini memiliki 229 juta pengguna yang dilayani iklan di kuartal pertama.

Pengungkapan itu terjadi beberapa hari setelah CEO Tesla Inc  Elon Musk, yang telah menandatangani kesepakatan untuk membeli Twitter seharga 44 miliar dolar AS (Rp636,6 triliun), men-tweet bahwa salah satu prioritasnya adalah menghapus "bot spam" dari platform.

Twitter mengatakan dalam pengajuan itu menghadapi beberapa risiko sampai kesepakatan dengan Musk ditutup, seperti apakah pengiklan akan terus membelanjakan uangnya di Twitter dan "potensi ketidakpastian mengenai rencana dan strategi masa depan kami."

Twitter sendiri sempat mendapatkan tuduhan telah membesar-besarkan jumlah penggunanya di platform tersebut. Namun akhirnya perusahaan mengakui kesalahan itu. Mereka mengatakan kesalahan itu dari cara menghitung beberapa akun aktif ketika mereka semua terikat pada satu pengguna.