Bagikan:

JAKARTA - Untuk memperdalam pengetahuan dan pemahaman tentang Tata Surya dan sekitarnya, NASA memutuskan untuk memperpanjang misi ilmu planet aktif yang dijalankan oleh pesawat luar angkasa.

Selain berguna bagi NASA itu sendiri, para ilmuwan yang terkait dengan proyek tersebut juga turut berbahagia. Dalam perpanjangan misi ini, pesawat ruang angkasa yang tertua atau telah diluncurkan lebih dari 20 tahun yang lalu, telah dipilih untuk melanjutkan operasi mereka.

"(Karena) produktivitas ilmiah dan potensi mereka untuk memperdalam pengetahuan dan pemahaman kita tentang tata surya dan sekitarnya," ungkap NASA.

Misi tersebut termasuk Mars Odyssey, Mars Reconnaissance Orbiter, MAVEN, Mars Science Laboratory (Curiosity Rover), pendarat InSight, Lunar Reconnaissance Orbiter, OSIRIS-REx, dan New Horizons.

"Sebagian besar misi yang dipilih itu akan berlanjut selama tiga tahun tambahan, asalkan tidak ada kesalahan yang terjadi pada pesawat ruang angkasa," kata NASA.

Beberapa pengecualian termasuk OSIRIS-REx, yang akan berlangsung selama sembilan tahun, dan InSight, yang akan berlanjut hingga akhir tahun ini kecuali sistem tenaga listrik pesawat ruang angkasa memungkinkan operasi yang lebih lama.

Berikut ini adalah ringkasan singkat dari misi yang telah dipilih NASA untuk diperluas, seperti dikutip dari laman resmi Solar System NASA, Kamis, 28 April.

1. LRO (Lunar Reconnaissance Orbiter)

Meluncur pada 2009 lalu, kini pengorbit bulan NASA telah diizinkan untuk melanjutkan mempelajari permukaan dan geologi bulan kembali. Evolusi orbit LRO akan memungkinkannya untuk mempelajari daerah baru yang jauh dari kutub dengan detail yang belum pernah terjadi sebelumnya, termasuk Daerah Bayangan Permanen (PSR) di dekat kutub di mana es air dapat ditemukan.

Selain itu, LRO juga akan memberikan dukungan penting bagi upaya NASA untuk mengembalikan manusia ke bulan dalam beberapa tahun ke depan.

2. New Horizons

New Horizons terbang melewati Pluto pada 2015 dan objek sabuk Kuiper (KBO) Arrokoth pada 2019. Dalam misi kedua yang diperpanjang dari peluncurannya pada 2006, pesawat ruang angkasa ini akan terus menjelajahi Tata Surya yang jauh, dengan rincian misi tambahan yang akan datang di kemudian hari.

3. MRO (Mars Reconnaissance Orbiter)

Dalam misi keenamnya yang diperpanjang dari peluncurannya pada 2006, pengorbit MRO akan mempelajari evolusi permukaan Mars, es, geologi aktif, serta atmosfer dan iklim, serta terus mendukung misi Mars lainnya.

4. Mars Odyssey

Pengorbit Mars Odyssey yang diluncurkan pada 2001 lalu akan melakukan studi termal baru pada batuan dan es di bawah permukaan planet, memantau lingkungan radiasi, dan melanjutkan kampanye pemantauan iklim jangka panjangnya. Misi ini juga akan terus menawarkan dukungan untuk pesawat ruang angkasa Mars lainnya.

5. MSL (Mars Science Laboratory)

MSL dan penjelajah Curiosity-nya sejauh ini telah melaju lebih dari 27 kilometer melintasi permukaan Mars, menjelajahi Kawah Gale.

Ini adalah keempat kalinya misi MSL diperpanjang dari 2011 diluncurkan, dan pada kesempatan ini, ia akan mulai mendaki ke ketinggian yang lebih tinggi di Planet Merah dalam upaya untuk mendapatkan wawasan unik tentang sejarah air di Mars.

6. MAVEN (Mars Atmosphere and Volatile Evolution)

Pesawat ruang angkasa MAVEN telah mempelajari hilangnya gas planet merah ke luar angkasa sejak 2013 . Saat tingkat aktivitas Matahari meningkat menuju maksimum siklus 11 tahun, pengamatan MAVEN yang sedang berlangsung akan memperdalam pemahaman kita tentang bagaimana atmosfer bagian atas Mars dan medan magnet berinteraksi dengan Matahari.

7. OSIRIS-APEX (Origins, Spectral Interpretation, Resource Identification, Security-Regolith Explorer)

Misi OSIRIS-REx saat ini sedang menuju kembali ke Bumi untuk menurunkan sampel asteroid Bennu yang dikumpulkannya pada 2020. Setelah selesai pengiriman khusus pada 2023, misi akan berganti nama menjadi OSIRIS-APEX sebagai pesawat ruang angkasa diarahkan untuk mencoba studi dekat Apophis, sebuah asteroid 1.200 kaki (sekitar 370 meter) dengan diameter yang akan datang dalam 20.000 mil (32.000 kilometer) dari Bumi pada tahun 2029.

8. InSight (Eksplorasi Interior menggunakan Investigasi Seismik, Geodesi, dan Transportasi Panas)

Pendarat InSight NASA telah melakukan satu-satunya stasiun seismik aktif di luar Bumi sejak diluncurkan pada 2018 lalu. Pemantauan seismiknya terhadap gempa mars telah memberi para ilmuwan data tentang interior Planet Mars, formasi, dan aktivitas saat ini, dengan misi yang ditetapkan untuk melanjutkan pekerjaan ini.