JAKARTA – The Sandbox selaku platform game berbasis blockchain dikabarkan bermitra dengan perusahaan jasa keuangan multinasional Standard Chartered. Kesepakatan tersebut ditujukan untuk pengembangan proyek fase kedua metaverse Mega City.
Selain dengan perusahaan jasa keuangan berbasis di London tersebut, The Sandbox juga menjalin kerjasama dengan sejumlah pemain besar lain di berbagai sektor seperti pariwisata, perhotelan, budaya, media, pendidikan, perbankan, investasi, musik, dan hiburan.
CryptoPotato melaporkan investor metaverse dan penerbit game NFT mengungkapkan nama-nama pendatang baru dalam ekspansi Mega City ke fase kedua. Mereka terdiri dari Standard Chartered, Ocean Park, Regal Hotels Group, Tatler Asia, EVI, Brinc, MADworld, Gameone, Chord Hero, Time Gates of Hong Kong Pop Culture, dan UFO School.
Sebastien Borget, Co-founder dan COO dari perusahaan game yang didukung Softbank, menyatakan bahwa kemitraan baru pihaknya adalah yang terbaik.
BACA JUGA:
“Mitra baru kami membawa beberapa yang terbaik dari apa yang menjadikan kota Hong Kong yang multi-budaya dan dinamis sambil berbagi visi kreatif kami untuk membangun metaverse terbuka. Mereka menciptakan kembali diri mereka sendiri dan berinovasi melalui platform The Sandbox untuk menawarkan pengalaman virtual yang unik,” ujar Borget.
The Sandbox Jual LAND Baru Pada 28 April
Sandbox juga berencana untuk meluncurkan penjualan LAND baru pada tanggal 28 April untuk memungkinkan pemain membeli LAND dan menjadi bagian dari lingkungan Mega City.
Perkembangan terbaru datang tiga bulan setelah platform metaverse pertama kali mengumumkan pembuatan fase pertama Mega City. Seperti diberitakan sebelumnya, tujuan akhirnya adalah untuk memperluas budaya Hong Kong ke metaverse. Sebagai bagian dari proyek ambisius, The Sandbox menjalin kemitraan dengan kelas papan atas di berbagai industri film, musik, hiburan, akting, layanan profesional, dan sebagainya, seperti yang dirangkum dari CryptoPotato.