Geger! Binance Posting Emoji Baru yang Mirip Lambang Swastika NAZI
Binance, rilis Emoji baru di Twitter yang dituding mirip dengan NAZI. (foto twitter @nftshare)

Bagikan:

JAKARTA – Binance, agen pertukaran mata uang kripto terbesar di dunia, merilis Binance Emoji baru di Twitter yang dituding para netizen  memiliki kemiripan yang mencolok dengan lambang swastika dari NAZI.

Pada Rabu pagi, 20 April, CEO Binance, Changpeng Zhao (CZ), me-retweet postingan asli Binance, menambahkan “#binance” untuk memamerkan emoji baru tersebut.

Postingan asli, yang kini telah dihapus, dengan cepat beredar di Twitter dalam bentuk tangkapan layar. Banyak netizen segera  mengkritik karena kemiripannya dengan lambang NAZI.

Akun Twitter yang lebih kecil, Nftshare memposting tentang hal itu ke 300 pengikut mereka yang memperoleh lebih dari 6000 suka dan ratusan retweet. Akun itu  mengatakan bahwa "Emoji Binance baru adalah swastika literal". Sementara akun besar lainnya di Crypto Twitter bergegas membuat lelucon tentang kesalahan Binance ini.

Pengguna juga menunjukkan fakta bahwa 20 April juga merupakan hari ulang tahun Hitler, yang menjadikan masalah ini tambah rumit bagi Binance. Sebagian besar tidak berasumsi bahwa Binance membuat referensi yang disengaja ke partai Nazi. Mereka juga tidak menganggap kesalahan itu sebagai akibat dari upaya merayakan hari ganja 4/20 (20 April) yang juga jatuh pada hari itu.

Setelah awalnya menghapus tweet dari halaman Twitternya sendiri dan CZ, Binance mundur dengan menghapus emoji dan membuat permintaan maaf publik hampir delapan jam setelah insiden pertama ini menjadi viral.

Binance memberi tahu 8,4 juta pengikutnya bahwa kesalahan itu jelas sangat memalukan. “Kami tidak yakin bagaimana emoji itu melewati beberapa lapisan ulasan tanpa ada yang memperhatikan, tetapi kami segera menandai masalah tersebut, menariknya ke bawah, dan desain emoji baru sedang diluncurkan saat kami berbicara,” kata Binance seperti dikutip Cointelegraph.

Meskipun cukup blak-blakan dalam kritiknya terhadap Binance, kritikus kripto, Bennet Tomlin, meredam serangannya dengan mengatakan bahwa orang yang mengerjakan logo mungkin tidak memiliki pengetahuan budaya untuk memahami bagaimana hal itu bisa disalahartikan.

Simbol swastika, yang identik dengan Nazisme di barat, pada awalnya digunakan sebagai simbol keilahian dan spiritualitas oleh banyak agama kuno di Asia Timur dan tetap menjadi pemandangan umum di kuil-kuil di negara-negara seperti Jepang.