Perang Dunia Maya Bakal Berlanjut, Barat Peringatkan Ancaman Serangan Siber dari Rusia
Barat peringatkan serangan siber besar-besaran dari Rusia. (foto; dok. pixabay)

Bagikan:

JAKARTA – Pemerintah Barat, pada Rabu, 20 April,  bersama-sama memperingatkan adanya tentang potensi ancaman peningkatan aktivitas siber berbahaya oleh Rusia terhadap infrastruktur penting. Ini diduga  sebagai tanggapan terhadap sanksi yang dijatuhkan kepada mereka sebagai hukuman atas invasinya ke Ukraina.

Badan-badan keamanan siber Amerika Serikat, Inggris, Australia, Kanada, dan Selandia Baru - yang bersama-sama membentuk aliansi berbagi intelijen Five Eyes - mengatakan perang itu dapat mengekspos organisasi untuk kejahatan dunia maya di berbagai negara.

"Kegiatan ini mungkin terjadi sebagai tanggapan terhadap biaya ekonomi yang sebelumnya belum pernah terjadi yang dikenakan pada Rusia serta dukungan material yang diberikan oleh Amerika Serikat dan sekutu serta mitra AS," kata Badan Keamanan Cybersecurity & Infrastruktur AS (CISA) dalam sebuah pernyataan di situs webnya, yang dikutip Reuters.

Pada bulan Maret lalu, CISA mengatakan ada "informasi intelijen yang berkembang" bahwa Rusia sedang menjajaki opsi untuk potensi serangan siber besar-besaran ke berbagai negara.

Pekan lalu, disebut adanya kelompok peretas tingkat lanjut telah menunjukkan bahwa mereka dapat mengendalikan serangkaian perangkat yang membantu dan menjalankan pembangkit listrik dan pabrik. Namun peringatan itu tidak menyebutkan nama Rusia, yang secara rutin menyangkalnya melakukan serangan siber.

Pernyataan Rabu lalu juga memperingatkan potensi kelompok kejahatan dunia maya yang telah berjanji untuk mendukung pemerintah Rusia dalam melakukan serangan pemerasan digital terhadap sasaran-sasaran di Barat.

"Kelompok kejahatan dunia maya yang bersekutu dengan Rusia ini telah mengancam akan melakukan operasi dunia maya sebagai pembalasan atas serangan dunia maya yang dirasakan terhadap pemerintah Rusia atau rakyat Rusia," kata pernyataan itu.