Bagikan:

JAKARTA – Di tengah perseteruan Ripple dengan Komisi Sekuritas dan Bursa AS (SEC), baru-baru ini Hakim Sarah Netburn memberikan izin kepada SEC untuk mengajukan laporan ahli tambahan. Ini membuat SEC mendapat kemenangan kecilnya selama persidangan.

Awalnya temuan dari ahli dijadwalkan rampung pada 14 Januari lalu. Namun tenggat waktu tersebut terpaksa harus mundur beberapa kali. Selain itu, jadwal penemuan ahli yang dirilis pengadilan tidak memperhitungkan laporan tambahan, dilansir dari U.Today.

Pada bulan lalu, Ripple sendiri membantah laporan baru dari pakar sekuritas dan keuangan Dr. Albert Metz. Laporan tersebut disebut “tidak diperkenankan” dengan alasan bahwa versi baru dari laporan itu tidak memberikan sesuatu yang baru ke meja hijau. Pihak Ripple menilai SEC tidak seharusnya memberikan putusan akhir dari proses tersebut.

Tenggat waktu penemuan ahli baru akhirnya diundur ke tanggal 13 Mei 2022 mendatang. Bantahan Ripple sebelumnya memberikan kemenangan bagi Ripple dan turut mempengaruhi harga XRP.

Selain itu, SEC baru-baru ini memberi tahu pengadilan bahwa mereka akan mengajukan pernyataan hak istimewa baru dalam upaya terakhir untuk mencegah produksi email yang terkait dengan pidato Ethereum yang terkenal dari William Hinman, mantan direktur Divisi Perusahaan SEC.

Perseteruan ini bermula pada Desember 2020 lalu, SEC melayangkan gugatan kepada Ripple Labs, CEO Brad Garlinghouse, dan salah satu pendiri Ripple Chris Larsen terkait penjualan kripto XRP yang tidak terdaftar. Kendati terjerat kasus, harga token XRP masih kuat bertengger di jajaran 10 besar mata uang kripto berdasarkan kapitalisasi pasarnya.