JAKARTA - Twitter terus berusaha untuk mengurangi jumlah penyebaran misinformasi atau konten hoaks. Di mana setiap kali pengguna kerap mentautan atau menteruskan artikel tanpa mengetahui isi berita tersebut.
Twitter pun berekspreimen dengan menguji coba fitur 'read before share' di platform iOS. Sesuai namanya, fitur ini akan memberi notifikasi bagi pengguna untuk membaca sebuah artikel lebih dulu sebelum mengunggah atau retweet artikel tersebut.
Dikutip dari Engadget, pengujian ini telah dimulai pada pengguna Android pada bulan Juni lalu. Twitter mencatat eksperimen ini menunjukkan hasil yang positif sejak dimulai pengujian tersebut.
Twitter mengatakan 40 persen pengguna lebih banyak membuka artikel setelah melihat prompt yang muncul. Lalu tingkat orang yang membaca artikel sebelum retweet artikel naik hingga 33 persen.
"Kami ingin menguji cara meningkatkan kesadaran pengguna saat dimulai dengan mengingatkan orang untuk membaca artikel sebelum mereka membagikannya. Sehingga akan mengarah ke diskusi yang lebih informatif," tulis Pimpinan Komunikasi Twitter Brandon Borrman.
We’re seeing promising results from this prompt, so we’re expanding the test to iOS.
Sharing an article with a Retweet or Quote Tweet? If you haven't already read the article, we may ask if you'd like to open it first. pic.twitter.com/eFrZcoUjWC
— Twitter Support (@TwitterSupport) October 1, 2020
Terlebih jejaring sosial Twitter terus menjadi wadah populer untuk berdiskusi politik, atau membahas satu isu tertentu. Sehingga Twitter berusaha untuk mendorong keterlibatan pengguna untuk lebih refleksif dengan mendorong arah pembicaraan yang lebih bijaksana ketika membagikan informasi.
Adapun cara kerja fitur ini adalah ketika pengguna etweet unggahan dengan artikel, sebuah prompt akan muncul dengan keterangan, "Headlines don't tell the full story. Want to read this before Retweeting?"
Pengguna tetap dapat retweet artikel tersebut jika menginginkannya. Jadi, fitur baru ini merupakan pengingat bagi para pengguna untuk membaca artikel agar tidak menyebarkan informasi yang salah.