JAKARTA – Minggu, 3 April NASA terpaksa menangguhkan uji coba besar terakhir roket Space Launch System (SLS). Ini dikarenakan adanya masalah tekanan yang mencegah teknisi memuat propelan ke dalam roket dengan aman. Uji coba atau tes gladi resik terpaksa ditunda hingga paling cepat Senin, 4 April. NASA mengumumkan berita ini dalam sebuah posting di blog langsung Artemis I.
“Tim telah memutuskan untuk membersihkan operasi tanking untuk gladi resik basah karena kehilangan kemampuan untuk menekan peluncur bergerak,” jelas NASA, dalam postingnya.
Beberapa penggemar di peluncur seluler, platform yang memberikan dukungan untuk roket hingga peluncuran, tidak dapat mempertahankan tekanan positif, yang sangat penting dalam menangkal gas berbahaya. Akibatnya, teknisi NASA tidak dapat "melanjutkan dengan aman" proses pemuatan bahan bakar.
For safety, we've stopped the #Artemis I wet dress rehearsal. Teams are meeting now to assess next steps. We are looking at Monday, April 4 as the next opportunity to resume operations, and will have a media briefing later today. Check here for updates. https://t.co/pweviGRjwg
— NASA (@NASA) April 3, 2022
Jenis gladi bersih ini mendapat label "basah" karena pada dasarnya ini adalah run-through dari semua prosedur yang harus dilakukan NASA saat peluncuran SLS yang sebenarnya, termasuk mengisi roket setinggi 322 kaki dengan 700.000 galon propelan.
Dalam konferensi pers pada Minggu malam, NASA mengatakan timnya saat ini berada di landasan peluncuran untuk mencoba memecahkan masalah tersebut. NASA mengatakan akan melanjutkan gladi resik basah ini keesokan harinya.
We're targeting Monday, April 4, to resume the @NASAArtemis I wet dress rehearsal. The launch control team will meet at 6am ET (10:00 UTC) before deciding if they will proceed with propellant loading.
Follow @NASAGroundSys and https://t.co/dMVnvEQcfC for updates. pic.twitter.com/CUWvGYG3kZ
— NASA (@NASA) April 3, 2022
Tes awalnya dimulai pada 1 April di Kennedy Space Center di Florida dan seharusnya selesai pada hari Minggu. Namun NASA mengalami cuaca buruk pada Sabtu malam, saat petir menyambar menara di sekitar landasan peluncuran SLS.
BACA JUGA:
Jeremy Parsons, wakil manajer program di Sistem Eksplorasi Darat NASA, mengatakan salah satu serangan ini adalah salah satu yang terkuat yang pernah dilihat NASA sejak memasang sistem proteksi petir.
“Itu mengenai kabel catenary yang membentang di antara 3 menara,” tulis Parsons dalam tweet dari akun Twitter EGS. “Sistem bekerja dengan sangat baik & menjaga SLS dan Orion tetap aman.”
SLS seharusnya membawa pesawat ruang angkasa Orion dalam misi tanpa awak di sekitar Bulan sebagai bagian dari program Artemis, atau penerbangan yang disebut Artemis I. Misi itu, yang dijadwalkan sementara untuk musim panas ini, seharusnya membuat roket dan NASA untuk siap melanjutkan misi yang pada akhirnya akan membawa manusia ke permukaan bulan.