Bagikan:

JAKARTA - LinkedIn kembali menambahkan fitur baru untuk konten kreator yang semakin berkembang di platformnya, salah satunya menghadirkan fitur analitik dan video baru.

Keduanya dapat membantu konten kreator meningkatkan pengikut mereka di platform tersebut. Fitur ini muncul setelah memperkenalkan pengaturan profil mode pembuat khusus.

Fitur analitik dapat membantu konten kreator untuk melacak dengan cermat kinerja masing-masing unggahan mereka secara terperinci, serta statistik tingkat akun yang dimaksudkan untuk membantu konten kreator memahami siapa yang membaca dan terlibat dengan konten mereka.

Media sosial profesional itu juga menambahkan alat untuk membantu konten kreator meningkatkan kehadiran mereka dan mendapatkan lebih banyak perhatian pada konten yang sudah mereka buat. Fitur yang satu ini cukup mirip dengan YouTube Analytics.

Melansir Engadget, Jumat, 1 April, lebih lanjut, perusahaan juga memperbarui alat untuk video profil, yang memungkinkan pengguna merekam video perkenalan singkat yang akan muncul di samping foto profil mereka.

Fitur ini sekarang mencakup serangkaian petunjuk yang dimaksudkan untuk memandu konten kreator dan orang lain tentang apa yang harus disertakan dalam video mereka.

Meskipun LinkedIn mungkin bukan platform yang paling terkait dengan konten kreator seperti TikTok, YouTube dan Instagram, tetapi perusahaan terus berupaya untuk mendatangkan kreator.

Sayang tidak seperti platform lain, LinkedIn masih berada di belakang dalam meluncurkan fitur monetisasi untuk konten kreator. Perusahaan mengumumkan dana pencipta 25 juta dolar AS atau setara Rp359 miliar tahun lalu, tetapi sejauh ini hanya sekelompok kecil konten kreator yang memiliki akses ke sana.

Tetapi membangun lebih banyak alat untuk mendukung konten kreator di belakang layar, seperti analitik yang lebih baik dan meningkatkan visibilitas konten mereka, bisa menjadi landasan penting jika perusahaan memutuskan untuk membangun fitur monetisasi tambahan.