<i>Metaverse</i> Shiba Inu Dapat Komentar Pedas dari Pendiri Dogecoin, Kenapa?
Metaverse Shiba Inu dapat kritikan dari pendiri Dogecoin. (Marca)

Bagikan:

JAKARTA – Co-Founder Dogecoin Billy Markus melancarkan komentar yang cukup pedas mengenai Metaverse milik Shiba Inu. Komentar keras ini ditulis Billy lewat akun media sosial Twitter miliknya. Ia berpendapat bahwa menjual tanah palsu dengan Ethereum tidak akan meningkatkan utilitas kripto (cryptocurrency).

Dilansir U.Today, Shiba Inu mengumumkan detail proyek metaverse-nya pada awal Februari lalu. Selama tahap awal peluncurannya, ada lebih dari 10.000 bidang tanah yang akan diperebutkan. Tim dari proyek tersebut mengatakan bahwa memilih ethereum karena mata uang digital tersebut adalah kripto netral.

Markus mengatakan bahwa proyek metaverse hanya sarana pengembang agarmenghasilkan lebih banyak uang. Pria yang terkenal akibat sering berinteraksi dengan Elon Musk di Twitter tersebut memerkirakan bahwa pihak Siba Inu berpotensi mengumpulkan Rp4,3 triliun dengan menjual tanah palsu.

Markus juga memperingatkan bahwa regulator sekuritas mungkin mempermasalahkan rencana tim Shiba Inu untuk mengizinkan pemilik tanah memperoleh pasif income. Lebih lanjut, Markus mengatakan bahwa menonton “penipu” menghasilkan banyak uang dengan kripto membuatnya geram.

Akibat Persaingan Lama?

Shiba Inu yang awalnya memposisikan diri sebagai “pembunuh Dogecoin,” secara singkat berhasil menggulingkan kapitalisasi pasar koin meme asli pada bulan Oktober lalu. Satu bulan setelahnya, Markus menuduh komunitas Shiba Inu melecehkannya dan meminta para anggotanya menyerbu dirinya dengan pesan spam.

Tanah Virtual Terlalu Mahal

Di lain pihak, analis kripto Alex Kruger berpendapat bahwa tanah di metaverse sebenarnya overhype atau terlalu berlebihan dan terlalu mahal karena seseorang dapat memproduksinya dalam jumlah yang sangat banyak. Kruger percaya bahwa investor harus menggunakan model dunia nyata untuk membandingkan nilai tanah virtual.