JAKARTA - Lembaga-lembaga Uni Eropa harus berbuat lebih banyak untuk melindungi diri mereka sendiri dari serangan dunia maya. Pasalnya jaringan mereka yang saling berhubungan menempatkan mereka pada risiko yang lebih besar dan rentan.
Menurut Pengadilan Auditor Eropa (ECA) pada Selasa, 29 Maret, lembaga membunyikan alarm tentang peningkatan tajam dalam serangan siluman. Kemungkinan besar dari Rusia.
Serangkaian serangan dunia maya oleh beberapa pemerintah terhadap lawan politik dan serangan ransomware tingkat tinggi baru-baru ini telah mendorong negara-negara di seluruh dunia untuk memperkuat pertahanan mereka.
ECA mengatakan berbagai tingkat kesiapan keamanan siber di badan-badan UE menimbulkan masalah bagi keamanan mereka secara keseluruhan. Ini menunjuk pada peningkatan lebih dari sepuluh kali lipat dalam insiden keamanan siber di badan-badan UE antara 2018 dan 2021.
BACA JUGA:
Menurut ECA kekurangan di badan-badan UE termasuk pendekatan yang tidak konsisten terhadap keamanan siber, kurangnya praktik keamanan siber yang baik dan dana serta sumber daya yang tidak memadai, katanya.
"Karena badan-badan UE sangat saling berhubungan, kelemahan di satu badan dapat membuat orang lain terkena ancaman keamanan," kata ECA dalam sebuah laporan, yang dikutip Reuters.
"Aturan keamanan siber yang mengikat harus diperkenalkan dan jumlah yang tersedia untuk Tim Tanggap Darurat Komputer harus ditingkatkan," katanya.
ECA mendesak Komisi Eropa untuk mempromosikan lebih banyak kerja sama di antara badan-badan UE dan Badan Keamanan Siber UE untuk lebih fokus pada badan-badan UE yang kurang berpengalaman di bidang ini.