JAKARTA - Setelah akuisisi Podz, platform penemuan podcast beberapa waktu lalu, kini Spotify sedang menguji fitur yang membantu pengguna menemukan podcast baru yang mungkin mereka sukai.
Dengan akuisisi Podz senilai 49,4 juta dolar AS atau setara Rp708 miliar, Spotify bertujuan untuk mempercepat investasinya pada layanan podcast-nya.
Podz awalnya dapat memecahkan masalah penemuan podcast dengan sesuatu yang disebutnya umpan berita audio pertama.
Artinya, itu memberi pengguna tampilan klip audio 60 detik dari berbagai acara yang akan mereka gulir dalam feed vertikal, mirip dengan format yang dipopulerkan oleh aplikasi sosial seperti TikTok.
“Di Spotify, kami secara rutin melakukan sejumlah tes dalam upaya meningkatkan pengalaman pengguna kami,” kata seorang juru bicara Spotify.
“Beberapa dari uji coba tersebut akhirnya membuka jalan bagi pengalaman pengguna kami yang lebih luas dan yang lainnya hanya berfungsi sebagai pembelajaran penting. Kami tidak memiliki berita lebih lanjut untuk dibagikan saat ini," imbuhnya.
Melansir TechCrunch, Selasa, 29 Maret, apa yang membuat teknologi Podz menarik adalah bahwa ia tidak bergantung pada kreator podcast untuk menghasilkan klip mereka sendiri pads feed-nya.
Sebagai gantinya, ia menggunakan model pembelajaran mesin yang telah dilatih pada sekitar 100.000 jam audio untuk membantu memilih klip secara otomatis ditampilkan.
Pada saat itu, Spotify menggembar-gemborkan akuisisi untuk membangun dan meningkatkan pengalaman penemuan podcast yang lebih baik dan lebih personal di aplikasinya.
BACA JUGA:
Dengan pengujian ini, kita dapat melihat bagaimana fitur itu bekerja. Tombol Podcast khusus akan membawa pengguna ke feed vertikal, tempat di mana mereka akan melihat sampul acara saat klip audio diputar.
Klip juga ditranskripsi saat pengguna mendengarkan dengan kata-kata dalam klip yang disorot saat diucapkan. Ada tombol putar untuk terus mendengarkan acara dan tombol "+" untuk menambahkan episode ke daftar Your Episodes.
Mengingat ini hanya sebuah pengujian, perlu dicatat bahwa fitur tersebut dapat berubah sebelum diluncurkan ke publik. Fitur ini juga dapat digunakan untuk membantu Spotify mendapatkan pemahaman tentang bagaimana pengguna akan terlibat dengan opsi semacam itu, yang kemudian dapat digunakan untuk menginformasikan pengembangan produk di masa mendatang.