JAKARTA - Pada awal Maret, sekelompok pengguna Facebook mendapatkan email misterius seperti spam dengan keterangan "Akun Anda memerlukan keamanan tingkat lanjut dari Facebook Protect".
Email tersebut memberi tahu pengguna untuk mengaktifkan fitur Facebook Protect. Dengan meminta pengguna menekan tautan yang tersedia di email dalam waktu yang ditentukan atau akun mereka akan dikunci selamanya.
Melansir dari The Verge, menurut Facebook, program tersebut adalah program keamanan untuk kelompok orang yang mungkin menjadi sasaran peretas, seperti pembela hak asasi, jurnalis, atau pejabat pemerintah.
I got locked out from Facebook indefinitely today because I didn’t respond to emails from FB (that looked like a scam) about its new Facebook Protect system, which I was required to enable by today. So far, the text and security key options don’t work, many report. pic.twitter.com/0aXbiqzLv7
— Liv. (@Olivia_Thiessen) March 18, 2022
Facebook memaksudkan hal tersebut untuk memantau akun-akun yang menjadi sasaran agar terhindar dari peretasan dan akun mereka terlindungi oleh two factor authentication.
Sayangnya, email yang dikirimkan Facebook menyerupai spam. Sehingga, banyak orang yang kemungkinan mengabaikannya.
Namun sebenarnya, email itu adalah email resmi dari facebook. Terbukti pada batas waktu pertama yaitu Kamis, 17 Maret, banyak akun yang dikunci oleh Facebook. Mereka mengalami kesulitan untuk masuk kembali ke akunnya.
Dear @FacebookApp: Your new Facebook Protect, which I didn’t ask for, keeps texting me an identical two-factor verification code, which continues to not work. I’m now effectively locked out of my account. This is heightened security? Guess I’ll spend more time on Twitter… @Meta
— Mike Morrell (@RealMikeMorrell) March 18, 2022
Mereka yang tidak mengaktifkan Facebook Protect sebelum batas waktu mereka, tampaknya mendapatkan pesan yang menjelaskan mengapa mereka tidak bisa masuk ke akun mereka dan menawarkan untuk membantu mereka mengaktifkannya.