Twitter Bawa Fitur <i>Close Friends</i> Instagram dalam Pengujian di Aplikasinya
Twitter tampaknya tengah menguji coba fitur tersebut. (foto : dok. twitter)

Bagikan:

JAKARTA - Tahun lalu Twitter telah menggoda fitur yang mengizinkan pengguna mengelola audiens dengan tweet mereka. Fitur ini, membiarkan pengguna men-tweet kepada sebagian kecil pengikut terpilih, dan sekarang Twitter tampaknya tengah menguji coba fitur tersebut.

Fitur yang dijuluki Circle ini diklaim mirip dengan fitur Close Friends di Stories milik Instagram dan RIP milik Google Plus Circles.

Minggu lalu peneliti aplikasi Nima Owji mendapati Twitter sedang menguji coba fitur Circle. Jurnalis TechCrunch   juga mendapatkan kesempatan yang sama dalam pengujian.

Embed:

Menurut laporannya, dia menemukan pesan pop-up yang meminta membuat Circle untuk berbagi tweet hanya pada sebagian pengguna hingga 150 orang saja. Fitur ini dikatakan dapat diubah kapan pun, dan orang yang sebelumnya masuk ke dalam Circle tidak akan diberi tahu jika mereka telah dihapus dalam daftar.

Namun laiknya uji coba, fitur ini belum dapat berfungsi sepenuhnya karena tombol "Got It" tak dapat bekerja untuk mengarahkan pengguna ke laman selanjutnya.

Berbicara kepada Twitter menyoal hal ini, juru bicara perusahaa mengindikasikan bahwa kemungkinan jurnalis TechCrunch menerima pop-up karena telah terjadi bug, jadi dia tidak dapat membuat Twitter Circle.

Tetapi bug ini menjadi bukti bahwa Twitter sedang bekerja keras mengerjakan fitur tersebut, sehingga bug yang tidak disengaja bisa muncul.

Circle bukan satu-satunya fitur yang dapat membatasi tweet untuk di lihat. Sebelumnya, ada Communities dan opsi membatasi balasan untuk tweet.

Jejaring sosial microblogging itu memberi pengguna lebih banyak kontrol atas siapa yang melihat tweet mereka dan siapa yang dapat terlibat dengan tweet mereka. Penggguna bahkan dapat membayar konten spesial mereka melalui Super Follows.

“Twitter selalu mencari cara baru untuk membantu orang terlibat dalam percakapan yang sehat, dan saat ini kami sedang menjajaki cara agar orang dapat menge-Tweet ke grup yang lebih kecil," ungkap Twitter kepada TechCrunch, Kamis, 17 Maret.

"Kami mempratinjau konsep ini tahun lalu karena umpan balik publik membantu membentuk apa yang kami bangun. Kami tidak memiliki detail lebih lanjut untuk dibagikan tetapi lebih banyak lagi akan segera hadir," imbuhnya.