Bagikan:

JAKARTA – Produsen mobil mewah Bentley meluncurkan rencana pada Selasa, 15 Maret untuk membangun model listrik baru setiap tahun, selama lima tahun dari 2025. Ini dilakukan setelah laba tahunannya meroket.

Pabrikan mobil asal Inggris itu juga mendapat dukungan dari perusahaan, induknya, Volkswagen, untuk memperluas penawaran kendaraan listrik.

Bentley yang berbasis di Crewe, Inggris membukukan laba 389 juta euro (Rp 4,5 triliun ) untuk tahun 2021, dibandingkan dengan laba 20 juta euro (Rp 314 miliar) pada tahun sebelumnya. Lonjakan laba ini dipengaruhi melonjak produksi mereka sebesar 31% menjadi 14.659 mobil karena permintaan yang kuat untuk model hibrida baru.

Pembuat mobil di seluruh dunia kini menggandakan upaya untuk beralih ke model listrik karena permintaan untuk mesin yang lebih ramah lingkungan terus tumbuh. Induk Bentley, Volkswagen yang kini disebut sebagai produsen mobil terbesar di Eropa, juga sedang meningkatkan investasi dalam infrastruktur listrik untuk menghadapi Tesla.

Bentley sendiri menargetkan untuk menjadi mobil netral karbon ujung ke ujung pada tahun 2030, setelah menginvestasikan 3 miliar euro (Rp 47,1 triliun) di pabrik Crewe-nya selama 10 tahun untuk membantu transisi ini.

"Meningkatnya permintaan untuk model hibridisasi kami, didukung oleh (3 miliar euro) investasi berkelanjutan di pabrik Crewe kami, yang akan memastikan kami tetap menjadi produsen benchmark dalam mobilitas mewah yang berkelanjutan," kata Jan-Henrik Lafrentz, anggota dewan untuk Keuangan dan TI,  di Bentley seperti dikutip Reuters.

Untuk pasar mobil mewah dengan tenaga listrik, Bentley terbilang cukup maju. Belum banyak pesaingnya yang mulai serius terjun di pasar ini.