JAKARTA - Selama masa pandemi COVID-19, banyak orang terpaksa bekerja dari rumah, termasuk YouTube. Seiring dengan itu YouTube mengandalkan teknologi kecerdasan buatan untuk menggantikan kehadiran orang di kantor.
Namun sayangnya, penggunaan artificial intelligence (AI) untuk mengawasi konten YouTube tak berjalan dengan baik. Sebab banyak konten yang terhapus, karena kekeliruan moderasi sistem AI.
Oleh karenanya YouTube akan kembali menugaskan moderator manusia dalam mengawasi konten video di platformnya. Di mana sebelumnya, sistem AI hanya memoderasi konten kurang dari 25 persen dibanding moderator manusia.
"Salah satu keputusan yang kami buat (pada awal pandemi) terkait dengan mesin yang tidak bisa setepat manusia, kami akan keliru untuk memastikan bahwa pengguna kami terlindungi, meskipun itu mungkin mengakibatkan jumlah video berhenti yang sedikit lebih tinggi," ungkap Chief Product dari YouTube, Neal Mohan, seperti dikutip dari Mashable, Senin 21 September.
BACA JUGA:
Sementara menurut laporan Financial Report, pada akhir Agustus hingga tiga bulan sebelumnya, ada 11,4 juta video telah dihapus dari platform YouTube oleh moderasi sistem AI. Angka tersebut adalah jumlah video tertinggi yang dihapus dari YouTube selama periode tiga bulan terakhir, sejak layanan ini diluncurkan pada 2005.
Layanan video streaming itu mengakui bagaimanapun, bahwa ada beberapa video yang tidak melanggar telah dihapus oleh moderator AI-nya. Kendati demikian, mereka telah membatalkan keputusan untuk menghapus 160.000 video.
Sekarang dengan dikembalikannya sistem moderasi kepada manusia, perusahaan berharap dapat menghadirkan keputusan yang lebih akurat terkait konten yang akan tayang di YouTube. Meski belum diketahui, apakah karyawan YouTube akan kembali lagi ke kantor atau tetap bekerja dari rumah.