Bagikan:

JAKARTA - Penggunaan Artificial Intelligence (AI) dalam penulisan musik mendapat sentimen negatif dari para musisi. Namun bagi Jordan Rudess, kibordis Dream Theater, AI justru punya manfaat besar.

Ketimbang fokus pada sisi buruk, Jordan berharap lebih banyak orang bisa memanfaatkan AI dengan cara yang benar. Salah satunya untuk meneliti elemen-elemen musik yang selama ini sulit dilakukan secara manual.

"Salah satu perusahaan tempat saya bekerja sangat dekat bernama Moises. Ini adalah perusahaan yang sangat menarik. Mereka terkenal karena karyanya dalam pemisahan trek, dan musisi di seluruh dunia menggunakannya," buka Jordan Rudess kepada Metal.it, dilansir dari Blabbermouth, 24 September.

"Karena pada dasarnya cara kerjanya adalah bahwa Anda dapat mengunggah file audio stereo atau bahkan video ke sistem mereka, dan kemudian ketika file tersebut ada di dalam sistem mereka, sistem dapat memisahkannya. Jadi katakanlah Anda mengunggah lagu DREAM THEATER, dan ketika lagu itu kembali kepada Anda, Anda dapat memutuskan: Saya ingin memiliki vokal, piano, bass, drum, gitar utama, gitar akustik. Anda dapat memisahkannya," jelasnya.

Jordan menekankan, pemanfaatan AI ini pada dasarnya merupakan teknologi yang bisa jadi alat dalam mempermudah orang dalam belajar musik secara lebih mendalam. Karena itu ia merasa kasihan pada orang yang memandang AI adalah hal yang selalu buruk.

"Alasan saya mengungkitnya adalah karena saya menyukai teknologi dan juga karena semua musisi di seluruh dunia menggunakannya, beberapa dari mereka berpendapat bahwa AI. adalah hal yang buruk, tetapi mereka bahkan tidak tahu bahwa Moises dibuat berdasarkan AI. Teknologi inilah yang menjadi kerangka kerja bagi segala hal yang dilakukan Moises. Saya minta maaf karena membawa kabar buruk kepada seseorang yang menentang A.I. tapi sekarang mempelajari musik dengan menggunakannya," tutur kibordis 67 tahun itu.

Jordan merasa penamaan Artificial Intelligence merupakan kekeliruan. Baginya tak ada yang artifisial dari teknologi itu. Justru kecerdasan itu bisa sangat membantu menangani hal-hal yang tak bisa dikerjakan manusia dalam waktu singkat.

Yang pasti, teknologi akan terus berkembang dan menyesuaikan kebutuhan yang ada. Saat ini Jordan Rudess jadi salah satu tim peneliti, berkolaborasi dengan MIT Media Lab's Responsive Environments untuk mendalami perkembangan musik dan teknologi.