JAKARTA – Setelah sukses meluncurkan smart contract pada tahun 2021 , minat terhadap Cardano mengalami peningkatan signifikan. Hal tersebut disampaikan oleh pihak IOHK (Input Output Hong Kong ) baru-baru ini.
Sementara pada September 2021, Cardano juga berhasil merilis peningkatan mainnet Alonzo. Ini merupakan bagian dari pengembangan Cardano di era Goguen. Program terpentingnya di era tersebut adalah implementasi smart contract.
CryptoPotato melaporkan sejak itu, jaringan mengalami upgrade penting lainnya dan melihat perkembangan penting yang dibuat. Salah satunya adalah solusi penskalaan pertama berdasarkan ZK Rollups – Orbis.
Tim Harrison selaku Direktur Pemasaran dan Komunikasi menyatakan bahwa hal tersebut yang menyebabkan banyak proyek dibangun di Cardano. Selain itu, Harrison juga mengumumkan masuknya ratusan proyek penting ke jaringan Cardano di postingan LinkedIn pada 11 Maret.
“Ekosistem Cardano terus tumbuh, dengan sekarang lebih dari 500 proyek dibangun di Cardano – dari pengumpulan NFT hingga pinjaman DeFi dan dompet baru. Alat peraga untuk semua tim IOG yang terus mendorong platform ke depan,” kata Harrison.
BACA JUGA:
Dia menyatakan bahwa ini merupakan capaian penting bagi pengembang. Harrison tidak mau berbesar kepala, dia mengatakan ini masih tahap awal.
“Ini adalah perjalanan yang luar biasa untuk sampai ke sini. Dan pujian untuk komunitas pembangun yang inovatif dan bersemangat yang telah membawa proyek ini sejauh ini. Kami benar-benar baru memulai, Anda tahu,” tambahnya.
Selain itu, dia juga mencantumkan diagram bertajuk “Proyek-proyek yang Dibangun di atas Jaringan Cardano”. Dalam diagram tersebut, proyek NFT menjadi proyek terbesar yakni 34,7 persen. Sedangkan bursa terdesentralisasi atau Decentralized Exchange (DEX) sekitar 6,2 persen.
Sementara proyek marketplace NFT, Wallet, dan Gaming hanya 4,7 persen. Proyek Defi sebesar 2,9 persen, Lending dan Incubator atau Launchpad sebesar 2,7 persen. Dan terakhir 1,6 persen untuk proyek audit dan sertifikasi.