JAKARTA - Rusia semakin menjadi-jadi terhadap invasinya ke Ukraina. Laporan terbaru menyatakan negara itu sampai membayar influencer TikTok. Mereka ditugaskan membagikan video yang mempromosikan narasi Presiden Rusia Vladimir Putin seputar invasi yang disebut operasi khusus.
Melalui saluran di Telegram, seorang operator anonim berperan memberi tahu konten kreator apa dan kapan harus memposting video tersebut. kemudian, target apa yang harus mereka penuhi, dan sebaliknya mendikte konten mereka.
Beberapa influencer diketahui memiliki lebih dari satu juta pengikut, di antaranya telah memposting video menggunakan tagar atau trek audio yang sama.
Tidak jelas siapa yang berada di balik kampanye tersebut. Akan tetapi operator mengklaim sebagai jurnalis dan telah mencari poster untuk konten pro-pemerintah tambahan, seperti mendukung atlet Rusia di Olimpiade, dan perusahaan swasta.
Saluran Telegram yang mengoordinasikan kampanye ini didirikan akhir tahun lalu, dan telah mengumpulkan lebih dari 500 anggota.
Namun, larangan TikTok terhadap video baru dari Rusia rupanya tidak menjadi kendala. Operator anonim itu memberi tahu influencer cara menghindari larangan. Kini setidaknya beberapa dari mereka telah memposting video setelah larangan itu berlaku.
Dilaporkan pertama kali oleh Vice Internasional yang dihimpun dari Engadget, Sabtu, 12 Maret, saluran Telegram tersebut tiba-tiba ditutup pada 9 Maret saat penyelidikan dilakukan oleh Vice Internasional.
BACA JUGA:
Sebagian besar video juga telah dihapus, dan tidak pasti berapa banyak kampanye serupa yang mungkin sedang berlangsung, serta apakah propaganda itu efektif.
TikTok belum mengomentari kampanye pro-Kremlin dan memberi tahu tentang upaya umumnya untuk menemukan ancaman yang muncul dan informasi salah berbahaya seputar perang Rusia melawan Ukraina.
Sementara itu, jumlah uang yang dibayarkan kepada influencer juga tidak diungkapkan di saluran Telegram. Akan tetapi ketika mendaftar, pengguna diminta untuk menyebutkan harganya, dan hanya yang paling menguntungkan yang dipilih.
Diperkirakan pembayaran berkisar antara 2.000 rubel hingga 20.000 rubel atau setara 17 dolar AS (Rp380 ribu) per unggahan. “Sejauh yang saya tahu, mereka membayar sedikit, hingga 20.000 rubel. Syaratnya cepat posting video dalam satu hari. Tugas ini dilemparkan ke grup di Telegram," jelas salah satu influencer TikTok Rusia yang tak ingin disebutkan namanya.