Bagikan:

JAKARTA – Kapitalisasi pasar Bitcoin mengalami lonjakan signifikan pada awal Maret ini. Karenanya, harga itu juga mendongkrak harga Bitcoin (BTC) ke level 41.000 dolar AS per koin. Kapitalisasi pasar BTC berhasil melampaui rubel Rusia.

Kembali naiknya harga Bitcoin kemungkinan dipicu oleh rubel Rusia yang mengalami inflasi akibat sanksi yang dijatuhkan oleh Amerika Serkat dan sekutunya sebagai tanggapan atas invasi Rusia ke Ukraina.  

Menurut data dari CoinMarketCap, kapitalisasi pasar Bitcoin (BTC) melonjak menjadi sekitar 780 miliar dolar AS pada hari Senin di tengah kenaikan harga menjadi 41.391 dolar AS, meningkat 5,7 persen selama 24 jam terakhir. Kapitalisasi pasar BTC melebihi jumlah uang beredar rubel Rusia, yang menurut Bank Sentral Rusia, adalah 65,3 triliun rubel pada 1 Februari – kira-kira 629 miliar dolar AS pada saat publikasi.

Di sisi lain, Reuters melaporkan bank sentral menaikkan suku bunga utamanya dari 9,5 persen menjadi 20 persen pada hari Senin, dan Komisi Eropa telah mengumumkan rencana untuk menghapus bank-bank Rusia dari sistem pembayaran SWIFT.

Sebaliknya, banyak penduduk Rusia dan Ukraina tampaknya telah mendorong aktivitas perdagangan di bursa, mungkin karena kekhawatiran tentang stabilitas mata uang fiat masing-masing negara dan menggunakan kripto sebagai sarana untuk meminta donasi yang ditujukan untuk memberi dukungan kepada Ukraina.

Cointelegraph melaporkan pada 24 Februari – hari yang sama saat pasukan Rusia meluncurkan serangan mereka – bursa kripto yang berbasis di Ukraina Kuna memiliki sekitar 4,4 juta dolar AS total volume perdagangan semua token selama 24 jam.

Pembalikan terbaru terjadi lebih dari satu tahun setelah harga BTC melonjak ke level tertinggi sepanjang masa sebesar 48.200 dolar AS menyusul berita sebesar 1,5 miliar dolar AS aset kripto. Kapitalisasi pasar Bitcoin naik menjadi 871 miliar dolar AS, melampaui rubel Rusia, kemudian turun menjadi sekitar 791 miliar AS.