Masih Kasus Fortnite, Apple Gugat Balik Epic Games
Ilustrasi (Pixabay)

Bagikan:

JAKARTA - Kisruh antara Apple dengan Epic Games masih berlanjut. Apalagi raksasa cupertino itu juga mengambil langkah hukum dan menggugat pengembang gim Fortnite itu ke pengadilan. 

Dalam gugatannya, Apple menuding Epic Games melanggar kontraknya dengan iOS App Store. Menurut Apple, kasus ini tetap dibiarkan dapat mengganggu ekosistem iOS dan perangkat Apple lainnya.

"Sikap abai Epic Games terhadap komitmen terhadap kontrak dan berbagai pelanggaran lain menyebabkan kerugian yang signifikan bagi Apple. Jika dibiarkan, perilaku Epic ini mengancam keberadaan ekosistem iOS dan nilainya yang sangat berharga bagi konsumen," tulis Apple dalam gugatan tersebut, seperti dikutip dari The Verge, Senin, Selasa 15 September.

Gugatan ini merupakan balasan terhadap gugatan Epic Games terhadap Apple yang didaftarkan pada Agustus lalu. Di mana dalam gugatannya, Epic Games menuding Apple telah melakukan monopoli dengan menarik komisi 30 persen dari setiap software yang ada di App Store. 

Sejauh ini, Epic Games telah kehilangan 60 persen pemainnya yang berasal dari pengguna iOS. Hal itu tercantum dalam mosi perintah Epic Games untuk mempertimbangkan lebih dari 116 juta gamer yang telah memainkan Fortnite di iPhone atau iPad.

Dilain sisi, saat ini para pemain Fortnite sedang bergembira atas kehadiran Season 4 dan kolaborasi terbaru antara Epic Games dan Marvel yang menghadirkan para jagoannya ke dalam permainan. Namun sayangnya kegembiraan tersebut tidak dapat dinikmati oleh pengguna IOS.

Pelonggaran Kebijakan

Baru-baru ini Apple Inc dikabarkan telah merevisi beberapa kebijakan, termasuk soal metode pembayaran di App Store. Mengingat konflik Apple dengan pengembang gim Fortnite, Epic Games terkait masalah ini. 

Dikutip dari Reuters, Apple akan mengizinkan perusahaan game streaming untuk membuat katalog aplikasi sesuatu yang selama ini dilarang di App Store. Setiap game yang ada di katalog tersebut harus memiliki aplikasi sendiri dan menggunakan sistem pembayaran dari Apple.

Aturan baru ini mengizinkan kelas virtual privat, berisi satu orang, dapat dibayarkan menggunakan sistem pembayaran di luar Apple, namun, kelas untuk grup harus tetap menggunakan sistem pembayaran Apple, yang dikenakan komisi 30 persen.

Sementara untuk aplikasi yang terhubung ke layanan berbayar di luar aplikasi tersebut, misalnya email atau layanan cloud, tidak perlu menggunakan sistem pembayaran Apple.