Hasil Rampasan Uang Serangan <i>Ransomware</i> Sebagian Besar Disetor ke Peretas Asal Rusia
Peretas asal Rusia menjadi penerima uang hasil serangan ransomware pada 2021, (foto: dok. pixabay)

Bagikan:

JAKARTA - Sebuah analisis terbaru menunjukkan bahwa peretas asal Rusia menjadi penerima uang hasil serangan ransomware pada 2021, yang telah memakan korban dari berbagai negara.

Secara keseluruhan, 74 persen dari semua uang tersebut menurut peneliti dibayarkan dengan mata uang kripto senilai lebih dari 400 juta dolar AS, dan diberikan kepada kelompok-kelompok ransomware yang sangat mungkin bekerja sama dengan Rusia.

Namun tentu saja, Rusia membantah tuduhan bahwa mereka menyembunyikan penjahat dunia maya di negaranya. Para peneliti juga mengklaim sejumlah besar pencucian uang berbasis mata uang kripto dilakukan melalui perusahaan kripto Rusia.

Chainalysis yang melakukan penelitian ini, dapat mengikuti aliran uang ke dan dari dompet digital kelompok peretas yang dikenal menggunakan catatan transaksi blockchain publik.

Perusahaan perangkat lunak itu juga mengatakan mereka tahu kelompok peretas mana yang berasal dari Rusia karena mereka menampilkan berbagai karakteristik. Misalnya saja kode ransomware geng peretas itu ditulis untuk mencegah merusak file jika mendeteksi komputer korban berada di Rusia atau negara Commonwealth of Independent States (CIS), sebuah organisasi antar pemerintah negara-negara bekas Soviet yang berbahasa Rusia.

Melansir BBC Internasional, Selasa, 15 Februari, geng itu diketahui beroperasi di forum Rusia dan menggunakan bahasa yang sama. Geng ini didapati terkait dengan Evil Corp, kelompok kejahatan dunia maya yang diduga dicari oleh Amerika Serikat (AS). Penelitian ini merupakan bukti lebih lanjut bahwa banyak kelompok penjahat dunia maya beroperasi baik di Rusia atau di sekitar CIS.

Namun, laporan tersebut hanya bisa melihat aliran uang ke pemimpin geng penjahat dunia maya, dan banyak yang menjalankan operasi afiliasi dengan negara lain. Seperti menyewakan alat yang diperlukan untuk melancarkan serangan kepada orang lain, jadi tidak diketahui di mana atau dari mana masing-masing peretas yang bekerja untuk geng besar itu.

Dalam laporan Chainalysis, bahwa 9,9 persen dari semua pendapatan ransomware yang diketahui masuk ke Evil Corp. Penyelidikan yang dilakukan BBC Internasional pada November tahun lalu menemukan bahwa Igor Turashev, salah satu pemimpin tertuduh Evil Corp, mengoperasikan beberapa bisnis di luar Menara Federasi Kota Moskow.

Menara ini adalah salah satu alamat paling bergengsi di Rusia, rumah bagi bisnis terkemuka dan dengan apartemen bernilai jutaan dolar.

Chainalysis mengklaim beberapa perusahaan mata uang kripto yang berbasis di menara itu digunakan oleh peretas untuk mencuci dana terlarang, mengubah mata uang kripto dari alamat dompet digital menjadi uang arus utama.

Pada kuartal tertentu, alamat terlarang dan berisiko menyumbang antara 29 persen dan 48 persen dari semua dana yang diterima oleh bisnis mata uang kripto Kota Moskow.