JAKARTA - Facebook salah satu media sosial yang kerap menjadi sarang anti-vaksin kembali mengambil tindakan, dengan membersihkan grup dan halaman yang berisi kelompok tersebut.
Bermula ketika kelompok anti-vaksin di Amerika Serikat (AS) mencoba untuk menggelar "Konvoi Kebebasan" Kanada yang mengganggu. Dan mencoba memenuhi laman media sosial dengan pengaruh mereka.
Melihat hal ini, perusahaan induk Facebook, Meta menghapus beberapa grup dan halaman "konvoi truk" yang dijalankan oleh scammers di Vietnam, Bangladesh, Rumania, dan negara lainnya.
Meta menyatakan banyak dari kelompok-kelompok itu baru-baru ini mengubah nama mereka untuk mengadopsi istilah-istilah seperti pengemudi truk, kebebasan, dan konvoi dengan harapan, mereka dapat mengambil keuntungan dari minat mendadak orang yang membaca konten mereka.
Banyak dari halaman itu menyertakan tautan ke situs web yang menjual barang dagangan pro-Trump dan anti-vaksin. Pada saat yang sama, sebagian besar akun yang ikut serta dalam grup tersebut terkait dengan pengguna sungguhan bukan bot.
“Menyuarakan penentangan terhadap mandat pemerintah tidak bertentangan dengan kebijakan Meta. Namun, kami telah menghapus beberapa grup dan Halaman karena berulang kali melanggar kebijakan kami yang melarang konten QAnon dan yang dijalankan oleh spammer di berbagai negara di seluruh dunia," kata Juru Bicara Meta, seperti dikutip dari Engadget, Senin, 14 Februari.
Karena memprihatinkan, perusahaan akan terus memantau situasi, “Kami terus melihat scammers mengait-ngaitkan masalah hot-button yang menarik perhatian orang, termasuk protes yang sedang berlangsung," ujar Juru Bicara Meta.
“Selama seminggu terakhir, kami telah menghapus grup dan halaman yang dijalankan oleh spammer dari berbagai negara di seluruh dunia yang menggunakan taktik kasar untuk menyesatkan orang tentang asal dan popularitas konten mereka untuk mengarahkan mereka ke situs web di luar platform untuk memonetisasi klik iklan," imbuhnya.
BACA JUGA:
Lebih dari dua minggu sejak Konvoi Kebebasan turun di Ottawa, Ontario, ibukota Kanada telah dilumpuhkan oleh pemrotes anti-vaksin yang menggunakan truk dan mobil mereka untuk memblokir masuk ke pusat kota inti.
Protes tersebut telah menarik awak beraneka ragam individu dan kelompok sayap kanan, termasuk QAnon Ratu Kanada. Menurut NBC News, kelompok anti-vaksin di AS berencana untuk menggelar protes serupa di kota-kota di seluruh negeri.
Di Facebook, Telegram, dan aplikasi obrolan suara Zello, grup-grup tersebut telah meminta anggotanya untuk melakukan perjalanan ke Washington DC dan Los Angeles pada 5 Maret.
Keterlibatan aktor asing yang mencoba mendukung upaya tersebut dalam beberapa hal mencerminkan apa yang terjadi pada 2016 ketika Rusia ikut campur dalam pemilihan presiden.