Ajarkan Literasi Digital, Siberkreasi Dapat Penghargaan Bergengsi dari PBB
Ketua Umum GNLD Siberkreasi Yosi Mokalu (dok. Antara)

Bagikan:

JAKARTA - Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi meraih penghargaan dalam ajang World Summit on The Information Society (WSIS) Prizes 2020 dari Perserikatan Bangsa Bangsa. Penghargaan ini diberikan karena upaya Siberkreasi memberikan kontribusi nyata dalam pengembangan TIK di Indonesia. 

"Kami harap, kemenangan GNLD Siberkreasi ini dapat menginspirasi gerakan akar rumput lain untuk terus semangat dalam menyebarkan literasi digital, tidak hanya yang berada di Indonesia namun juga dunia. Mari terus berkomitmen mewujudkan dunia yang lebih baik," kata Ketua Umum GNLD Siberkreasi Yosi Mokalu, seperti dikutip dari keterangan persnya, Rabu, 9 September. 

Menurut Yosi, selain Siberkreasi ada pula Relawan TIK yang juga diikutsertakan dalam forum WSIS 2020. Forum ini merupakan platform lintas pemangku kepentingan di bidang TIK yang bernaung di bawah PBB. 

Di mana setiap tahunnya, riburan pegiat TIK dari berbagai latar belakang dan asal negara berkumpul di markas besar International Telecommunication Union (ITU), Jenewa. Kontes WSIS Prize ditujukan untuk memilih beragam inisiatif pemerintah, masyarakat dan lembaga yang sukses memanfaatkan TIK untuk pembangunan berkelanjutan. 

Dalam kesempatan yang sama, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) mengapresiasi dua inisiatif yang digagas bersama Siberkreasi dan Relawan TIK. GNLD Siberkreasi dinobatkan sebagai pemenang dalam ketagori Action Lines WSIS C4 Capacity Bulding yang terkait dengan pemenuhan tujuan SDGs Goal 4: Quality Education.

"Saya berharap penghargaan tersebut dapat menginspirasi banyak pihak untuk semakin giat dalam melakukan kegiatan literasi digital dan mempersempit digital divide," kata Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G Plate, seperti dikutip dari keterangan pers kominfo.

Menkominfo menyatakan literasi digital berfungsi untuk meningkatkan kemampuan kognitif sumber daya manusia di Indonesia agar keterampilannya tidak sebatas mengoperasikan gawai. "Selain bisa menggunakan teknologi secara produktif, juga tidak mudah terseret hoaks," kata Johnny.

Pemerintah sedang menggenjot pembangunan infrastruktur telekomunikasi guna meningkatkan rasio ketersambungan internet, internetifikasi, bagi 260 juta penduduk Indonesia, upaya mempersiapkan kemampuan para pengguna internet perlu dilakukan secara simultan.

"Maka, inisiatif literasi digital oleh GNLD Siberkreasi sangatlah relevan saat ini dan perlu direplikasi agar dapat menjangkau sebanyak mungkin penerima manfaat," kata Johnny.

Sebagai informasi, Siberkreasi adalah wadah kolaborasi multipihak yang saat ini terdiri 108 lembaga dan komunitas, di mana mereka saling bekerjasama dalam bidang literasi digital. Siberkreasi dihadirkan juga untuk meningkatkan kecerdasan dan kecepatan digital guna melawan peredaran konten negatif di internet.

Sementara itu, soal Relawan TIK adalah komunitas yang terdiri dari 8.000 relawan. Relawan TIK bertugas membantu pemerintah untuk menyosialisasikan program penggunaan akses informasi (internet), sekaligus pemberdayaan masyarakat melalui informasi, edukasi sosial, teknologi, dan komunikasi.