Bagikan:

JAKARTA - Tinder baru saja mengajak penggunanya untuk melakukan Blind Date atau Kencan Buta melalui aplikasinya. Fitur ini bertujuan untuk mendorong orang mengukur kesan pertama mereka satu sama lain berdasarkan kepribadian dan percakapan, bukan foto.

Fitur baru ini akan tersedia di tab Explore aplikasi. Namun, untuk menggunakan Blind Date, pertama-tama pengguna akan menjawab beberapa pertanyaan sebelum dipasangkan dengan orang lain berdasarkan kemiripan minat.

Mereka kemudian akan memasuki pengalaman obrolan berjangka waktu di mana mereka tidak akan mengetahui detail apa pun tentang orang yang mereka kirimi pesan, di luar jawaban mereka atas permintaan pilihan ganda.

Itu akan menjadi pertanyaan ringan, terkadang bahkan konyol, seperti “Tidak apa-apa memakai kemeja ____ kali tanpa mencucinya” atau “Saya memakai saus tomat____.”

Saat timer habis, kedua pengguna bisa saling melihat profil satu sama lain, lalu tekan tombol like jika merasa cocok dan terus saling mengenal.

“Kita semua telah melihat perpaduan antara antisipasi dan kegembiraan pada kencan buta yang membawa beberapa karakter film atau TV favorit kami, dan kami ingin menciptakan kembali pengalaman itu untuk generasi saat ini dengan fitur Blind Date," ujar Wakil Presiden Inovasi Produk Tinder, Kyle Miller, seperti dikutip dari Neowin, Jumat, 11 Februari.

"Ada sesuatu yang sangat istimewa tentang membiarkan percakapan memperkenalkan kepribadian seseorang, tanpa prasangka yang dapat dibuat dari foto. Pengalaman Blind Date yang baru menghadirkan cara yang sangat menyenangkan, berbasis candaan untuk berinteraksi dan membuat koneksi yang semuanya baru di Tinder," imbuhnya.

Menurut Tinder, hasil dari pengujian awal di antara beberapa pengguna menemukan bahwa dengan menggunakan Blind Date, pengguna dapat meningkatkan kecocokan mereka lebih dari 40 persen.

Hal ini karena Blind Date membawa pengguna langsung melewati seluruh cara men-swipe dan membuat pengguna terjebak dalam percakapan di mana beberapa orang mungkin lebih baik dalam memicu minat orang lain.

Tinder mengatakan pengalaman baru ini lebih mencerminkan budaya kencan pengguna Gen Z, yang menghargai keaslian. Tinder dan aplikasi kencan modern lainnya telah dituduh oleh para kritikus karena mengubah kencan menjadi lingkungan yang dangkal.

Di mana keputusan tentang orang dibuat dalam waktu kurang dari satu detik berdasarkan daya tarik yang dirasakan dari foto seseorang. Ini telah memicu munculnya subkelompok baru aplikasi kencan yang menyebut diri mereka "anti-dangkal" dan lebih otentik.