JAKARTA - Google menghadapi denda setelah pengawas antimonopoli Rusia mengatakan perusahaan teknologi asal AS ini telah melanggar aturan terkait dengan penangguhan dan pemblokiran akun di layanan video YouTube-nya.
Layanan Antimonopoli Federal Rusia (FAS) mengatakan pada Kamis, 10 Februari, bahwa denda akan ditentukan selama penyelidikan administratif, dan menambahkan bahwa perilaku Google telah melanggar kepentingan pengguna serta membatasi persaingan.
"Google sedang menunggu teks lengkap dari keputusan untuk memeriksanya," kata Google, seperti dikutip oleh Reuters.
Rusia telah memberi Google beberapa denda kecil pada tahun lalu karena gagal menghapus konten yang dianggap ilegal oleh Moskow. Ini menjadi bagian dari kampanye yang lebih luas yang dicirikan oleh kritikus sebagai upaya otoritas Rusia untuk melakukan kontrol yang lebih ketat atas internet.
Itu menaikkan taruhan pada Desember lalu dengan memberlakukan hukuman 7,2 miliar rubel ($ 97 juta) untuk apa yang dikatakannya sebagai kegagalan terus-menerus untuk menghapus barang-barang yang dilarang. Google sendiri telah mengajukan banding atas putusan itu.
"(FAS) menemukan bahwa aturan yang terkait dengan pembuatan, penangguhan, dan pemblokiran akun serta penanganan konten pengguna di YouTube tidak transparan, bias, dan tidak dapat diprediksi," kata FAS dalam sebuah pernyataan.
BACA JUGA:
YouTube juga menjadi subyek perselisihan yang berkepanjangan dengan Tsargrad TV, saluran Kristen Ortodoks, yang diblokir oleh Google karena akun tersebut dimiliki oleh seorang pengusaha Rusia yang menjadi sasaran sanksi AS.
Konstantin Malofeev mengklaim kemenangan dalam kasus itu pada bulan Desember, mengatakan Google menghadapi denda yang berpotensi berat. Baca selengkapnya
YouTube juga memicu kemarahan Moskow karena menghapus siaran langsung penyiar Rusia RT DE tahun lalu, bagian dari pertengkaran yang lebih luas yang membuat Rusia menutup operasi penyiar Jerman, Deutsche Welle, di Moskow awal bulan ini dan mencabut akreditasi stafnya.